Site icon Teropong Media

Cek, Ini Perbedaan Tapera dan BPJS Ketenagakerjaan!

Tapera-2

(BPJS Ketenagakerjaan)

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Belakangan ini, masyarakat ramai memperdebatkan tentang potongan gaji untuk iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Bukan hanya pegawai negeri sipil (PNS), kini pekerja swasta dan freelancer juga akan dipotong gajinya sebesar 2,5% sedangkan pemberi kerja 0,5%.

Keadaan ini memicu banyak pertanyaan di kalangan masyarakat, terutama mengenai perbedaan antara Tapera dan Jaminan Hari Tua (JHT) yang sudah menjadi bagian dari BPJS Ketenagakerjaan.

Perbedaan Fungsi 

Tapera

Menurut berbagai sumber, BP Tapera bertugas untuk menghimpun dan menyediakan dana murah jangka panjang yang berkelanjutan. Dana ini untuk pembiayaan perumahan dengan tujuan memenuhi kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau bagi peserta.

BPJS Ketenagakerjaan

Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan memiliki tugas untuk menyelenggarakan jaminan sosial ketenagakerjaan melalui lima program jaminan sosial, yaitu:

Dengan cakupan tugas yang lebih luas, BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya berfokus pada perumahan, tetapi juga memberikan berbagai perlindungan sosial lainnya kepada pekerja.

Syarat Pencairan Dana 

Tapera

Peserta BP Tapera dapat mencairkan dana setelah masa kepesertaannya berakhir. Syarat-syarat pencairan dana Tapera meliputi:

BPJS Ketenagakerjaan

Peserta BPJS Ketenagakerjaan dapat mengklaim Jaminan Hari Tua (JHT) dengan kriteria sebagai berikut:

Pengelolaan Dana 

Dana  iuran peserta Tapera disimpan oleh bank kustodian dan dikelola oleh Badan Pengelola Tapera (BP Tapera). Pengelolaan ini bertujuan untuk memastikan dana tersedia bagi pembiayaan perumahan yang layak dan terjangkau.

Untuk BPJS Ketenagakerjaan, dana jaminan sosial dikelola oleh BPJS yang terbagi menjadi BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Pengelolaan dana ini dilakukan untuk memberikan perlindungan sosial bagi para pekerja melalui program-program jaminan sosial yang sudah disebutkan.

BACA JUGA: WNA Wajib Ikut Program Tapera di Indonesia, Ini Alasannya

Meski demikian, tujuan dari ptogram ini adalah untuk menyediakan pembiayaan perumahan yang layak bagi para pekerja.

Namun, tantangannya adalah bagaimana mengelola dana ini secara efisien dan transparan agar bisa memberikan manfaat maksimal tanpa menambah beban keuangan bagi pekerja.

 

(Kaje/Aak)

Exit mobile version