BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan klaim mengejutkan. Sebuah unggahan yang viral di platform X (Twitter) dan Instagram menyebut bahwa Pangeran Al-Waleed bin Khaled bin Talal yang dijuluki The Sleeping Prince telah bangun dari koma panjang selama dua dekade. Namun, benarkah demikian?
Unggahan tersebut memperlihatkan seorang pria yang diklaim sebagai Pangeran Al-Waleed dalam keadaan sadar. Lengkap dengan narasi, “The sleeping prince of Saudi awake after 20 years of being in coma.” Tidak sedikit pengguna media sosial yang terharu dan ikut menyebarluaskan informasi ini.
Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, kabar tersebut dipastikan tidak benar. Fakta ini terkonfirmasi dari laporan ANTARA, yang menyebutkan bahwa tidak ada pengumuman resmi dari Kerajaan Arab Saudi maupun dari pihak keluarga mengenai kondisi terbaru Pangeran Al-Waleed yang disebut telah sadar.
Pria dalam video viral tersebut ternyata bukan Pangeran Al-Waleed, melainkan seorang pembalap reli asal Arab Saudi bernama Yazeed Al-Rajhi.
Ia sebelumnya diberitakan mengalami kecelakaan dalam ajang Baja Jordan 2025, yang digelar pada 11–13 April 2025.
Baca Juga:
Cek Fakta
Laporan Arab News menyebutkan bahwa Yazeed mengalami luka, namun sama sekali tidak berkaitan dengan kondisi medis Pangeran Al-Waleed.
Untuk memperjelas situasi, Putri Reema binti Talal, bibi dari Pangeran Al-Waleed bin Khaled, mengunggah sejumlah foto keponakannya pada platform X.
Unggahan ini bukan untuk mengabarkan kesembuhan, melainkan sebagai bentuk peringatan 20 tahun sejak kecelakaan tragis yang menimpa Pangeran Al-Waleed pada 2005 silam.
Dalam unggahannya, Putri Reema menulis pesan menyentuh hati dan mengungkapkan bahwa keponakannya baru saja genap berusia 36 tahun pada (18/4/2025).
Ia tetap dikenal publik sebagai ‘Pangeran Tidur’, julukan yang melekat karena ia masih dalam kondisi koma dan bergantung pada alat bantu kehidupan seperti ventilator dan selang makanan.
Meskipun belum ada perkembangan medis yang signifikan, keluarga tetap menunjukkan dukungan moral dan spiritual. Terakhir kali publik mendengar adanya reaksi fisik dari sang pangeran adalah pada tahun 2019. Ketika ia menunjukkan gerakan kecil pada kepala dan jari, yang kala itu sempat membangkitkan harapan banyak pihak.
(Hafidah Rismayanti)