BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Media sosial kembali diramaikan dengan sebuah video dramatis yang diklaim memperlihatkan penangkapan jaringan penjual ginjal.
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah pria berpakaian putih digiring oleh aparat bersenjata, dengan narasi yang menyebutkan bahwa operasi gabungan dilakukan oleh kepolisian Kamboja dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Narasi yang menyertainya menyebut bahwa penangkapan itu terkait praktik penjualan ginjal ilegal yang melibatkan Warga Negara Indonesia (WNI).
Beberapa akun Facebook bahkan secara gamblang menulis, “Polisi Kamboja bekerja sama dengan TNI Indonesia untuk menumpas penjual ginjal WNI.”
Namun, setelah melakukan penelusuran lebih dalam oleh Tim Cek Fakta Teropongmedia.id, informasi tersebut dipastikan tidak benar alias hoaks.
Klarifikasi dan Fakta Sebenarnya
Tim Teropongmedia.id melakukan pelacakan menggunakan metode reverse image search. Hasilnya, video yang tersebar luas tersebut ternyata identik dengan tayangan yang diunggah oleh kanal YouTube Hamilton Barcenas TV.
Judul video tersebut berbahasa Spanyol dan menjelaskan bahwa video aslinya menunjukkan penangkapan sejumlah anggota militer di negara El Salvador.
Video tersebut merekam momen penangkapan mantan sersan Angkatan Darat El Salvador, Hector Ovidio Alvarado, bersama lima tentara lainnya.
Mereka ditangkap atas dugaan kasus pemerkosaan, penyerangan, dan perampasan kebebasan, yang terjadi pada September 2023 di kawasan wisata Mizata, Pantai La Libertad.
Kasus ini sempat menjadi perhatian luas di El Salvador, dan diberitakan oleh berbagai media resmi seperti DW, El Mundo, serta El Salvador.com.
Bahkan, video penangkapan dan proses persidangan dapat ditemukan di beberapa akun resmi milik Kantor Jaksa Agung Republik El Salvador (FGR) di platform media sosial.
Baca Juga:
CEK FAKTA: Video Kurir Dibegal di Banyuwangi
CEK FAKTA: Penipuan Berkedok “Gebyar BCA 2025” Kembali Marak
Tidak Ada Keterlibatan TNI dan Polisi Kamboja
Dengan demikian, video yang diklaim sebagai operasi gabungan antara TNI dan kepolisian Kamboja dalam menumpas sindikat penjualan ginjal tidak sesuai fakta.
Klaim tersebut hanya narasi menyesatkan yang memanfaatkan momen dan visual yang tidak relevan.
Tim Teropongmedia.id menegaskan bahwa video tersebut bukan penangkapan pelaku penjualan ginjal oleh TNI dan kepolisian Kamboja, melainkan penangkapan atas kasus kekerasan oleh militer di El Salvador.
Bijak Dalam Bermedsos
Fenomena penyebaran hoaks seperti ini menegaskan kembali pentingnya literasi digital di tengah derasnya arus informasi. Jangan asal percaya dan sebarkan informasi yang belum terverifikasi, apalagi jika menyangkut institusi negara atau isu kemanusiaan.
Mari menjadi bagian dari generasi muda yang cerdas dan kritis dalam menyikapi setiap informasi. Cek sumber, verifikasi fakta, dan jangan mudah terbawa arus sensasional.
(Hafidah Rismayanti/Aak)