BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong kelanjutan proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Bedugul, Bali. Hal ini sebagai respon terahadap insiden pemadaman listrik atau blackout selama hampir 12 jam di pulau Bali.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) ESDM, Eniya Listiani Dewi. Ia mengatakan pihaknya dan seluruh pemerintah pusat dan daerah, serta berbagai stakeholder telah sepakat untuk mendorong pengembangan listrik berbasis panas bumi di Bali.
Bali memiliki potensi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang berasal dari sumber panas bumi kawasan Bedugul Bali, khususnya di wilayah Kompleks Gunung api Buyan-Bratan.
“Ini ada kesempatan untuk Bali mempunyai PLTP karena selama ini wilayah kerja panas buminya itu di wilayah Bedugul. Iya, harus didorong,” kata Eniya, Senin (5/5/2025).
Dengan mendorong pengembangan energi baru terbarukan (EBT), salah satunya melalui PLTP, Bali dapat menyuplai kebutuhan energi di pulau tersebut secara lebih mandiri dan tidak bergantung pada pasokan listrik dari wilayah Jawa.
Menurut Eniya, langkah ini bisa dilakukan sehingga kejadian dimana Bali mengalami blackout pada Jumat (02/05) tidak terulang lagi.
“Kejadian Bali blackout itu, itu kan juga (terkait) kemandirian dalam satu pulau itu. Itu yang harus diperhatikan. Dari dulu kita sudah meng-announce memberitahukan kepada Bali,” kata Eniya.
Baca Juga:
Mati Listrik 12 Jam, Gubernur Bali Dorong Penerapan PLTS Atap
Kalahkan Amerika, Indonesia Targetkan Jadi Negara dengan PLTP Terbesar Dunia di 2029
Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman Hutajulu mengatakan pihaknya masih dalam tahap investigasi lebih lanjut terkait penyebab terjadinya blackout di Bali.
Menurut PT PLN (Persero), blackout ini diduga dipicu oleh gangguan pada Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLT) yang menyuplai listrik Bali dari Pulau Jawa. Gangguan ini menyebabkan terputusnya aliran listrik dari pembangkit, sehingga memicu pemadaman meluas di seluruh Bali
Merespon hal ini, Jisman meminta PLN untuk memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali, baik di Bali maupun di sistem kelistrikan wilayah lain.
Peristiwa blackout kemarin menunjukkan pentingnya Bali untuk memiliki pembangkit sendiri yang mampu memenuhi kebutuhan listrik pulau tersebut dan mendorong penerapan energi baru dan terbarukan di Pulau Dewata.
(Raidi/Aak)