Catat! Kemenkes Buka 2.000 Kuota Beasiswa Dokter Tahun Ini

Beasiswa Dokter
Ilustrasi. (Antara)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyiapkan lebih dari 2.000 beasiswa untuk program pendidikan dokter spesialis, subspesialis, dan kedokteran keluarga layanan primer di 2023.

“Beasiswa ini bertujuan untuk memenuhi kekurangan dokter spesialis di Indonesia,” kata Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Pendaftaran beasiswa PPDS, subspesialis, dan KKLP dapat dilakukan melalui link pendaftaran http://sibk.kemkes.go.id/.

Pendaftaran dibuka mulai dari 23 Juni hingga 12 Juli 2023.

Ia mengatakan, Indonesia masih mengejar pencapaian target pemenuhan rasio dokter spesialis 0,28 per 1.000 penduduk.

Sedangkan, dokter spesialis yang tersedia saat ini baru berjumlah 46.200 orang untuk melayani 277 juta rakyat Indonesia. Itu artinya, masih kekurangan sekitar 31.481 dokter spesialis.

Jika dilihat berdasarkan peta sebaran dokter spesialis di Indonesia, masih terkonsentrasi di DKI Jakarta, Bali, dan Yogyakarta.

Sedangkan provinsi yang membutuhkan kehadiran dokter spesialis yaitu NTT, Papua, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Kemenkes melaporkan dokter hingga saat ini baru lima provinsi yang memiliki dokter spesialis jantung, dokter spesialis anak baru tersebar di tiga provinsi, dokter spesialis penyakit dalam tersebar di enam provinsi, dokter spesialis obgyn tersebar di 11 provinsi.

Kemudian dokter spesialis bedah tersebar di enam provinsi, dokter anestesi di empat provinsi, dokter patologi klinik di tujuh provinsi, dan radiologi di satu provinsi. Sedangkan dokter spesialis patologi anatomi belum tersedia di Indonesia.

Adapun dokter spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vascular (BTKV) hanya ada di satu provinsi, dokter spesialis paru di satu provinsi, dokter spesialis urologi di tiga provinsi, dokter spesialis syaraf di tujuh provinsi, dokter spesialis bedah syaraf di tiga provinsi, dokter spesialis ortopedi dan traumatologi di tiga provinsi.

“Kalau dirata-ratakan maka sekitar 30 provinsi di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis. Artinya kita menghadapi permasalahan bukan hanya dari segi jumlah atau kekurangan, tapi juga menghadapi permasalahan dari distribusi,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, sebanyak 266 dari total 681 RSUD kabupaten/kota di Indonesia dilaporkan belum dilengkapi dengan tujuh jenis dokter spesialis dasar, yaitu dokter spesialis anak, obgyn, bedah, penyakit dalam, anestesi, radiologi, dan patologi klinik.

Kemenkes sudah melaksanakan penerimaan beasiswa dokter subspesialis periode pertama sebanyak 583 peserta. Pada periode kedua kali ini kembali ditambah menjadi 417 beasiswa subspesialis.

BACA JUGA: Kakek Harun Menjadi Jemaah Haji Tertua, Usia 119 Tahun

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tak Sengaja Terbang, Roket China Lepas Landas dan -Cover
Roket China Tak Sengaja Terbang dan Meledak Saat Lepas Landas
Dokter Richard Lee Dihujat
Ngonten Bareng Gaga Muhammad, Dokter Richard Lee Dihujat Soal Isi Pesan
Bigetron Red Aliens
Bigetron Red Aliens Berpisah dengan Pelatih, Jendra 'Capt' Wahyudi
Saldo
Cara Mudah Cek Saldo Dana Gratis Bansos dari Pemerintah
Polda Jabar Soal Saksi Ahli Disebut Tak Independen
Tanggapan Polda Jabar Soal Saksi Ahli Disebut Tak Independen
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
pdns dirjen aptika kominfo
Masalah PDNS Belum Tuntas, Dirjen Aptika Kominfo Mundur
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One dan Diskon Hingga 50%
pabrik narkoba terbesar di indonesia
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Terbesar Indonesia di Malang, Modusnya EO
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!