BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Grand Prix Austria 2025 belum sempat dimulai, namun drama besar sudah terjadi bahkan sebelum lampu start padam.
Carlos Sainz harus menerima kenyataan pahit tersingkir dari balapan, bukan karena tabrakan atau kesalahan strategi, tetapi karena kegagalan teknis yang menghentikannya bahkan sebelum lap formasi tuntas.
Sainz, yang start dari posisi ke-19 di grid, melaporkan masalah serius saat mobil Williams FW47-nya menolak untuk bergerak maju.
“Ada sesuatu yang menghentikan mobil untuk maju,” ujar Sainz.
Menurut Sainz, mobil macet di gigi pertama. Meski sempat mencoba memaksa mobil kembali ke posisi netral dan menuju pit, nasib sudah tak bisa diubah.
Insiden tersebut memaksa balapan ditunda sementara, karena rem belakang mobil Sainz sempat terbakar saat ia berhenti di ujung jalur pit.
Baca Juga:
Lando Norris Pimpin Dominasi McLaren di Latihan GP Austria
Tim Williams akhirnya mengonfirmasi bahwa balapan sang pembalap Spanyol berakhir bahkan sebelum benar-benar dimulai.
“Kami hanya punya satu mobil. Mobil nomor 55 kembali ke garasi dan Sainz sudah keluar dari mobil,” demikian pernyataan tim Grove lewat kanal resmi mereka.
Reaksi cepat datang dari dunia F1. Karun Chandhok, analis Sky Sports sekaligus mantan pembalap, menyebut ini sebagai salah satu momen paling mengecewakan yang bisa dialami seorang pembalap.
“Rasanya seperti balon harapan yang meledak. Bukan hanya bagi Sainz, tapi juga seluruh tim yang telah bekerja keras sepanjang pekan,” ujarnya.
Tak hanya itu, suhu panas ekstrem juga menambah ketegangan di lintasan Red Bull Ring. Fernando Alonso bahkan melaporkan bahwa suhu jok mobilnya “seperti 200 derajat,” sementara George Russell meminta tambahan air karena mekanik Mercedes “berkeringat deras.”
Drama yang melibatkan Sainz menambah daftar panjang ketidakpastian yang membayangi musim ini, bukan hanya soal kecepatan di lintasan, tetapi juga reliabilitas teknologi dan ketahanan manusia di balik kemudi.
(Budis)