BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — 214 Siswa mengalami gejala keracunan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat.
Badan Gizi Nasional (BGN) selaku penanggung jawab program Makan Bergizi Gratis itu memutuskan menonaktifkan sementara dapur yang mengolah menu masakan diduga menjadi sumber pangan tercemar.
Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim mengatakan, hasil uji laboratorium kesehatan daerah Kota Bogor mengungkapkan, makanan dikonsumsi siswa terkontaminasi bakteri Escherichia coli dan Salmonella Typhosa.
Pengertian Bakteri Escherichia Coli
Escherichia coli merupakan bakteri hidup di dalam usus manusia untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Bakteri ini umumnya tidak berbahaya. Namun, ada jenis E. coli yang menghasilkan racun dan menyebabkan diare parah.
Seseorang dapat terpapar bakteri E. coli berbahaya karena mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi. Paparan E. Coli ini dapat menimbulkan gejala berupa sakit perut, diare, mual, dan muntah.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri E. coli ini akan berdampak lebih parah jika terjadi pada anak-anak dan lansia.
Bakteri E.coli pada umumnya tersebar melalui makanan dan minuman dikonsumsi sudah terkontaminasi. Selain mengonsumsi makanan dan minuman terkontaminasi, infeksi disebabkan bakteri E.coli juga bisa diakibatkan kontak langsung.
Seperti lupa cuci tangan setelah memegang binatang atau sesudah buang air besar, lalu menjalin kontak dengan orang lain dapat menularkan bakteri tersebut.
Sedangkan gejala E.coli berbeda pada setiap orang. Namun infeksi ini sering kali ditandai dengan diare, yang umumnya muncul 3-4 hari setelah terpapar bakteri.
Selain diare, gejala lain akibat infeksi E. Coli dapat berupa sakit perut yang parah hingga kram. Mual dan muntah, perut kembung, hilang nafsu makan, demam, menggigil, pusing dan nyeri otot.
Pengobatan dan Penanganan Infeksi Escherichia coli
Infeksi E. coli, terutama tipe berbahaya seperti E. coli O157:H7, memerlukan perhatian khusus. Gejala yang muncul biasanya berlangsung antara 5 hingga 7 hari, tetapi dalam beberapa kasus bisa mencapai 10 hari.
Gejala ini termasuk diare (yang kadang-kadang berdarah), demam, sakit perut, mual, muntah, dan sakit kepala.
Pada infeksi yang ringan, pengobatan yang dianjurkan adalah dengan cukup istirahat dan minum banyak cairan, seperti air putih, minuman isotonik, atau larutan oralit, untuk mencegah dehidrasi.
Baca Juga:
Jadi Pemicu Keracunan MBG, Bakteri Escherichia coli Itu Apa?
Ratusan Pelajar Bogor Keracunan MBG, Kelalaian SPPG Harus Dimaklumi?
Sebaiknya hindari konsumsi jus apel, pir, kopi, dan alkohol. Konsumsi makanan lunak dan rendah serat juga dianjurkan, sambil menghindari makanan berlemak dan berbumbu.
Apabila infeksi tergolong berat, seperti yang dapat menyebabkan sindrom hemolitik uremik, perawatan intensif di rumah sakit mungkin diperlukan. Dalam kasus ini, pemberian cairan intravena menjadi langkah penting.
Antibiotik biasanya tidak diresepkan karena risiko efek samping dan resistensi antibiotik.
(Kaje)