BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kita semua pasti pernah mengalami fenomena bulu kuduk berdiri, terutama saat merasa takut, entah akan sugesti mistis karena bayangan menonton film horor atau berada di ketinggian.
Meski tampak sederhana, ada penjelasan ilmiah yang menarik di balik fenomena yang dirasakan oleh manusia.Lantas, apa yang dihadapi manusia ketika mengalami kondisi ini?
Bulu Kuduk Secara Ilmiah
Melansir beberapa sumber, bulu kuduk berdiri atau merinding dalam dunia medis sebagai refleks pilomotor. Refleks ini terjadi ketika tubuh merespons rangsangan tertentu, seperti ketakutan atau rasa kedinginan. Otak kita mengaktifkan mode siaga untuk menghadapi potensi ancaman.
BACA JUGA: 5 Penyebab Rambut Rontok Berlebihan, Mengapa itu Bisa Terjadi?
Saat kita merasa takut, tubuh memproduksi hormon adrenalin dari kelenjar adrenal di dekat ginjal. Adrenalin memiliki beberapa efek pada tubuh, seperti meningkatkan detak jantung, mempercepat pernapasan, dan menyebabkan otot-otot kecil di kulit berkontraksi, yang pada akhirnya membuat bulu kuduk berdiri.
Secara evolusioner, refleks pilomotor berfungsi sebagai mekanisme pertahanan. Pada nenek moyang kita yang berbulu, bulu yang berdiri bisa membuat mereka tampak lebih besar dan menakutkan bagi predator. Meski kita tidak lagi berbulu lebat, respons ini masih ada sebagai bagian dari sistem saraf kita.
Proses Terjadinya Merinding
Di setiap folikel rambut di kulit kita terdapat otot kecil yang disebut otot arrector pili. Ketika adrenalin dilepaskan, otot-otot ini berkontraksi, menyebabkan rambut berdiri tegak.
Kontraksi ini juga menyebabkan kulit di sekitar folikel rambut menonjol, menciptakan efek “kulit ayam.”
Refleks pilomotor tidak hanyamenimbulkan ketakutan tetapi juga bisa oleh rasa dingin atau emosi kuat lainnya seperti kebahagiaan yang intens atau mendengarkan musik yang menggugah perasaan.
Selain ketakutan, bulu kuduk juga bisa berdiri saat kita merasa kedinginan. Ini adalah cara tubuh untuk mempertahankan panas. Saat bulu-bulu halus di kulit berdiri, mereka menciptakan lapisan udara yang membantu menjaga suhu tubuh tetap hangat.
Pada manusia modern, fenomena ini tidak lagi memiliki fungsi yang signifikan karena kita tidak lagi membutuhkan bulu untuk mempertahankan panas atau menakut-nakuti predator. Namun, refleks ini tetap ada sebagai bagian dari respons otomatis tubuh kita.
Bulu kuduk yang berdiri saat kita merasa ketakutan adalah hasil dari refleks pilomotor berasal dari hormon adrenalin.
Meskipun fenomena ini mungkin tidak lagi memiliki fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari kita, ini adalah sisa dari mekanisme pertahanan evolusioner yang membantu nenek moyang kita bertahan hidup.
(Saepul/Aak)