BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pendiri Netflix, Wilmot Reed Hastings Jr merupakan salah satu pendukung fanatis Kamala Harris pada Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) yang akan berlangsung pada 6 November 2024 mendatang.
Reed Hastings tak segan mengumumkan dirinya sebagai penyumbang dana kampanye Kamala Harris, termasuk beragam dorongan moral.
Hastings, pebisnis bilionair AS lahir kelahiran 8 Oktober 1958 itu merogoh sakunya sebesar $7 juta atau lebih dari Rp113 Miliar suksesi politik Harris, mengutip laporan NewsNation, Senin (29/7/2024).
Kepala Eksekutif Netflix itu mengakui bahwa dana tersebut adalah sumbangan terbesar yang pernah ia berikan kepada politisi mana pun.
“Setelah perdebatan yang menyedihkan, kami kembali beraksi,” kata Hastings.
Hastings secara terang-terangan menyatakan dukungannya terhadap kandidat Presiden AS 2024 keturunan Jamaika-India tersebut.
“Selamat untuk Kamala Harris, saatnya untuk menang,” tulis Reeds di akun X-nya.
Hastings juga menyampaikan dukungan moral menyangkut strategi kemenangan untuk Harris. Ia mengingatkan agar segera menguasai negara-negara bagian AS yang pemilihnya masih mengambang atau belum terkunci oleh salah satu kandidat.
“Dem delegates need to pick a swing state winner (Delegasi Partai Demokrat perlu memilih negara bagian yang menjadi penentu kemenangan)” tegas Hastings melalui postingan akun X pada 22 Juli 2024.
Mengutip polyas.com, Swing State adalah negara bagian yang menjadi penentu dalam pemilihan presiden AS, yang berpotensi dimenangkan oleh salah satu kandidat.
Swing State dikenal juga sebagai negara bagian medan tempur atau battleground states, negara bagian ini adalah tempat para kandidat presiden memfokuskan energi dan sumber daya mereka selama masa kampanye.
Lawan mereka dikenal sebagai negara bagian aman, yang menurut jajak pendapat menjelang pemilu kemungkinan besar dimenangkan oleh kandidat dari partai tertentu.
Oleh karena itu, negara bagian aman tidak diprioritaskan dalam hal alokasi waktu dan sumber daya selama kampanye pemilihan umum.
BACA JUGA:Daftar 6 Miliarder Penyokong Dana Kampanye Kamala Harris
Dukungan Kamala Hariis Makin Melejit
Kamala Harris yang diusung Partai Demokrat itu punya kans besar untuk menduduki kursi Presiden AS mendatang setelah Joe Biden sebagai bakal calon petahana menyatakan mundur dari kontestasi politik tersebut.
Adapun, miliarder lain pendukung untuk Harris di antaranya:
1. Reid Hoffman
Hoffman, salah seorang pendiri LinkedIn telah mendukung Harris tetapi sudah lama menjadi donor Demokrat sebelum pelantikannya yang segera terjadi.
2. George dan Alex Soros
Alex Soros mengunggah pesan dukungan melalui akun X pekan lalu, disertai foto dirinya dan Harris yang sedang bergandengan tangan.
3. Melinda French Gates
Mantan istri Bill Gates mendukung Wakil Presiden Harris serta menyatakan bahwa ia telah berkontribusi pada kampanyenya.
4. Sheryl Sandberg
Mantan COO Meta telah mendukung Harris, mengeluarkan pernyataan positif di Instagram Senin lalu, meskipun tidak jelas apakah dia telah, atau akan, menyumbang untuk kampanyenya.
5. Vinod Khosla
Kapitalis ventura itu menyerukan konvensi terbuka setelah Presiden Biden memutuskan mundur, tetapi sehari kemudian, menyerukan agar Demokrat bersatu di belakang Harris.
Konvensi Nasional Demokrat
Kamala Harris saat ini menjadi pesaing berat mantan Presiden AS Donald Trump yang diusung Partai Republik, dalam perebutan posisi orang nomor 1 AS tersebut.
Hanya dalam sepekan, Harris sudah mengumpulkan dana sebesar Rp3,2 Triliun dari sumbangan para pendukung untuk kelancaran kampanye politiknya.
Jajak pendapat dalam seminggu terakhir, termasuk yang dilakukan oleh Reuters dan Ipsos, menunjukkan Harris dan Trump pada dasarnya imbang.
Keduanya memiliki panggung kampanye yang ketat selama 100 hari tersisa hingga pemilihan. Harris kini telah mendapatkan dukungan dari mayoritas delegasi ke Konvensi Nasional Demokrat.
Forum Konvensi Nasional Demokrat yang akan diselenggarakan pekan ini kemungkinan besar akan memastikan Kamala Harris sebagai calon presiden yang diusung.
“Jadi wakil presiden kami adalah calon yang dianggap sah. Kami akan mengadakan pemungutan suara resmi pada 1 Agustus,” kata Ketua Komite Nasional Demokrat Jaime Harrison kepada MSNBC.
Pencalonan Harris dinilai telah menghidupkan kembali kampanye yang telah goyah di tengah keraguan Demokrat pasca mundurnya Biden.
Sebuah jajak pendapat nasional New York Times dan Siena College yang diterbitkan pada hari Kamis menemukan Harris telah mempersempit jarak elektabilitas Kamala Harris dengan Donald Trump.
(Aak)