Bukan Rasisme, Ternyata Ini Penyebab Kerusuhan di Inggris!

kerusuhan di inggris-1
(Pixabay)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kondisi di Inggris terus memanas. Hal ini karena gelombang unjuk rasa kelompok sayap kanan yang terus menyerang imigran pasca penusukan tiga anak kecil.

Kerusuhan di Inggris berawal dari pembunuhan tiga gadis muda di kelas tari bertema Taylor Swift di Southport pada Senin lalu. Axel Rudakubana (17) dari Lancashire dituduh melakukan serangan tersebut.

Setelah itu, hoax tersebar secara online bahwa tersangka adalah seorang pencari suaka beragama Islam yang tiba di Inggris dengan perahu. Padahal, Axel merupakan keturunan dari imigran Rwanda Kristen, namun sudah lahir di Inggris.

Akibat hoax tersebut, pengunjuk rasa sayap kanan berkumpul di kota-kota besar dan kecil di seluruh negeri. Mereka menargetkan pencari suaka hingga masjid sebagai bentuk penolakan atas imigran.

Apa Penyebabnya?

Direktur Pusat Studi Inggris di Universitas Studi Internasional Shanghai, Gao Jian, menganggap bahwa insiden ini telah mengungkap krisis sosial yang lebih dalam di Inggris. Awalnya, Jian mengatakan Eropa sangat menerima migran dengan baik dalam rangka pemenuhan pertumbuhan ekonomi.

“Setelah Perang Dunia II, banyak negara maju Eropa menerapkan kebijakan imigrasi yang lebih longgar untuk mengatasi kekurangan pasar tenaga kerja guna memenuhi kebutuhan pembangunan ekonom,” ujarnya dalam kanal opini di Global Times,dikutip pada Jumat (09/08/2024).

“Pada akhir abad lalu, seiring berlanjutnya pertumbuhan ekonomi di Eropa dan AS, kebijakan imigrasi yang lebih longgar ini terus berlanjut, dengan multikulturalisme diterima secara luas sebagai sikap yang benar secara politis,” ujarnya.

Meski begitu, dalam dekade terakhir, dengan melambatnya pembangunan ekonomi global dan tantangan yang meliputi industri maju, kontradiksi internal dalam masyarakat Eropa dan AS telah meningkat. Para imigran merupakan ‘pemberat’ laju pertumbuhan ekonomi.

“Kelompok imigran, yang dulunya merupakan kontributor penting bagi pembangunan sosial-ekonomi, saat ini mengalami reaksi negatif dan protes dari orang lain di masyarakat,” katanya.

Karena Inggris mengalami pertumbuhan ekonomi paling lambat di antara negara-negara maju terbesar di Eropa, beberapa media Barat menjuluki Inggris sebagai ‘orang sakit’ Eropa. Jian juga menyoroti bahwa krisis sudah merambah pada pembangunan ekonomi dan masalah mata pencaharian sosial.

“Isu imigrasi yang dibesar-besarkan telah lama menjadi alat utama bagi berbagai kekuatan politik untuk saling menyerang, menggarisbawahi krisis identitas sosial budaya yang terus-menerus terjadi di negara-negara maju Barat, seperti yang dicontohkan oleh Inggris,” tambahnya.

BACA JUGA: Apa Itu Sayap Kanan Ekstrem? Pemicu Kerusuhan di Inggris!

“Sejumlah besar imigran di Inggris berasal dari bekas koloninya di Asia dan negara-negara Timur Tengah, dengan proporsi Muslim yang relatif tinggi. Dengan perbedaan bahasa, suku bangsa, dan latar belakang budaya-pendidikan, integrasi imigran ke dalam masyarakat Inggris tetap menjadi perhatian utama,” katanya.

Dengan situasi ini, Jian menilai harus ada pencapaian perpaduan budaya sejati dengan komunitas Islam di Inggris dan Eropa. Hal-hal ini tidak dapat dicapai hanya melalui perumusan kebijakan khusus atau perubahan kelembagaan sederhana.

 

(Kaje/Budis) 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Penetapan Tersangka Hasto
Soal Penetapan Tersangka Hasto, Jokowi Memilih Tersenyum 'Saya sudah Purnatugas, Pensiunan Biasa'
KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Terkait Kasus Dugaan Suap PAW, KPK Cegah Yasonna dan Hasto ke Luar Negeri
Ciwalk Bandung
Tempat Liburan Akhir Tahun yang Beda di Bandung
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Sopir Truk Kecelakaan Maut Bus Rombongan Pelajar di Tol Pandaan jadi Tersangka
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik
Tyronne del Pino Singgung Soal Dampak Menurunnya Kondisi Fisik Terhadap Performa Permainan Persib
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Aktivitas Kawah Sileri Gunung Dieng Meningkat, Masyarakat dan Wisatawan Tidak Masuki Wilayah Radius 500 Meter

4

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

5

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat
Headline
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat
Legislator Minta Perusahaan Penumpah Zat Kimia di Padalarang Diberi Sanksi Berat!
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Gabriel Martinelli Bisa Jadi Opsi Arsenal Ganti Bukayo Saka
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Manchester United Siapkan Pengganti Rashford
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus
Man City Incar Kiper Sensasional Juventus

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.