JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Terkait viralnya video pembubaran warung yang beroperasi ketika saat ibadah puasa oleh suatu organisasi masyarakat, Wakil Bupati Garut Putri Karlina merespon dengan tegas.
Dalam sebuah video yang sudah tersebar di media sosial, sikap Putri merasa menyesalkan kejadian tersebut, lantaran pembubaran dilakukan dengan kekerasan.
Ia pun meminta kepada Satpol PP maupun ormas, tidak melakukan operasi seperti itu, dengan tindakan secara keras.
“Saya harap tak begini. Karena cara mainnya nggak begini. Satpol Pp juga cara mainnya nggak begini,” tegas Putri Karlina.
“Terus kalo sekarang viral, terus ke nasional, Garut memang ormasnya gini-gini. Nanti orang yang mau investasi ke sini alergi pak,” imbuhnya.
Dalam video itu juga menampilkan, orang yang diduga menumpahkan kopi pengunjung warung karena geram tak puasa. Ia pun meminta maaf atas kejadian viral itu.
BACA JUGA:
Viral Warung Kopi Digerebek saat Tengah Hari Puasa, Netizen: Ga Gitu Juga
Satpol PP Kabupaten Tasikmalaya Razia Dua Warung Nasi Jualan Siang Hari Saat Ramadan
“Kita memohon maaf, bahwa hal tersebut di luar dugaan kami. Mungkin untuk hari Rabu teguran buat saya dan rekan-rekan. Itu baru terjadi seperti itu,” kata pria berpeci putih saat meminta maaf menghadap Wakil Bupati Putri Karlina.
Namun, putri merasa khawatir jika wilayahnya viral karena tercoreng oleh perbuatan-buatan negatif hingga menjadi perbincangan khalayak.
“kalau kita diviralin, harus hati-hati sekali gitu ya. Saya khawatir justru makin kuatlah, identitas Garut sebagai kota yang tidak ramah investor.
Diberitakan sebelumnya, sebuah warung kopi yang membuka jam operasional saat waktu puasa digrebek, viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di warung yang berlokasi di Taman Hutan Nusa Indah, Jl. Subyadinata, Jayaraga, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
Warung yang dinarasikan buka saat siang hari itu, didatangi oleh sekelompok yang terlihat dari sebuah organisasi agama. Adapun, dari kelompok itu menggunakan pakaian muslim dan didapati wanita memakai cadar.
Melihat unggahan video akun Instagram @fakta.indo, tampaknya dilakukan secara tegas oleh kelompok itu. Mulanya dari video itu, menampilkan seorang pria yang mengenakan peci putih mendekati dua pria yang sedang santai mengopi di meja warung.
Pria berpeci itu menanyakan pada salah satu pria di depannya, karena tidak puasa.
“Naha teu puasa (kenapa nggak puasa?,” tanya pria berpeci putih itu.
Kemudian, pria yang mendapati pertanyaan itu menjawab dengan dalih tak puasa karena tidak melakukan santap sahur.
“Teu sahur (nggak sahur), jawab pria itu.
Tak lama, pria berpeci putih itu yang terlihat kesal menumpahi kopi ke meja dan menyuruh untuk meninggalkan warung.
Disusul oleh yang lain, ketagangan terjadi pada konsumen lain dengan kelompok yang membubarkan warung buka saat puasa masih berlangsung.
Ketegangan terjadi dengan gebrakan meja yang dilakukan sekelompok orang itu. Bahkan, dari kelompok itu ada yang terlihat melempar barang.
Alih-alih tindakan kelompok itu mendapatkan pujian, tetapi malahan netizen menyangkan aksi itu yang terbalut keras saat dilakukan dalam Bulan Ramadhan.
(Saepul/Budis)