BRIN Ungkap Sejumlah Penyakit Zoonosis Ada di Indonesia

BRIN Ungkap Sejumlah Penyakit Zoonosis
Ilustrasi-Petugas kesehatan Menyatukan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan untuk mencegah pandemi berikutnya (PBB Indonesia)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Berdasarkan riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Beberapa zoonosis ada di Indonesia, termasuk rabies, antraks, avian influenza, dan helminthiasis.

Berikut rangkuman riset yang dilakukan para peneliti Pusat Riset Veteriner (PRV) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam mengendalikan penyakit zoonosis.

1. Rabies

Pemberantasan rabies dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Yaitu, berdasarkan pendekatan zona dan pendekatan tahapan.

Pendekatan zona dapat ditentukan dari kondisi geografis terjadinya kasus rabies. Sedangkan pendekatan tahapan mengadopsi stepwise approach towards rabies elimination (SARE).

BACA JUGA: BRIN Temukan Ngengat Jenis Baru Hama Perusak Tanaman Cengkeh

“SARE dikembangkan sebagai alat perencanaan, pemantauan, dan evaluasi One Health yang praktis untuk memandu, mengembangkan, dan menyempurnakan program pengendalian rabies,” kata Peneliti PRV BRIN Agus Wiyono seperti tTeropongmedia kutipdari laman resmi BRIN, Minggu (7/4/2024).

2. Antraks

Di Indonesia, hewan yang terinfeksi antraks mayoritas dikubur. Karena jika dibakar, akan memakan biaya besar.

Pengendalian antraks dapat dilakukan dengan menerapkan tata laksana hewan hidup dan lingkungan yang tercemar. Upaya lain untuk pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi terhadap hewan.

3. Cacing Nematoda Trichuris dan Cacing Cestode Hymenolepis

Beberapa penyakit parasit bersumber dari satwa primata yang juga bersifat zoonosis. Peneliti PRV BRIN Nanis Nurhidayah mengungkapkan, kasus tersebut pernah dialami primata di Bako National Park, Sarawak Malaysia, yang terinfeksi cacing nematoda trichuris. Pencetus penyakit tersebut disebabkan banyak faktor, di antaranya makanan dan lingkungan.

Dijelaskan Nanis, salah satu penyakit pencernaan yang dialami primata disebabkan oleh soil-transmitted helminths. Penyakit ini memiliki kaitan erat dengan aspek sanitasi dan higienis, serta ketersediaan air bersih. Dampak infeksinya dapat menyebabkan tumor, anemia, bahkan malnutrisi.

4. Protozoa Cryptosporidum

Penyakit infeksi lainnya adalah protozoa cryptosporidum. Kasus kriptosporidiosis pernah mewabah pada 2022. Penyakit parasit ini disebabkan kontaminasi jus dan sayuran segar yang dikonsumsi.

Nanis mengingatkan, prinsipnya, untuk memutus mata rantai penyakit zoonosis, disarankan untuk menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.

 

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
film sekawan limo
Sinopsis Film Sekawan Limo, Horor Campur Komedi!
yamaha nmax mvcagiva xingtu
Motor Kembaran Yamaha Nmax, MVCagiva Xingtu 150 Seharga Honda Beat
Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi 2024
Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi 2024 Dibuka, Ini Persyaratannya!
Dialog Pajak Persib Bandung
Dialog Pajak, Persib Kunjungi KPP Madya Bandung
Sumber : info_jabotabek
Kereta Api Barang Tabrak Mobil Pemadam di Perlintasan Kereta Haurgeulis
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Jangan Yalla Shoot, Ini Link Streaming Portugal Vs Slovenia Babak 16 Besar Euro 2024

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Eskalator di Mal PVJ Bandung
Remaja Terjepit Eskalator di Mal PVJ Bandung, Alami Patah Tulang
Uruguay Singkirkan Amerika Serikat dari Copa America 2024
Uruguay Singkirkan Amerika Serikat dari Copa America 2024, Skor 1-0
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024: Selecao das Quinas Menang Adu Penalti
ilmuan jepang
Ngeri, Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Pakai Kulit Hidup Manusia