BNPB: Daerah Populasi Tinggi Paling Berisiko Bencana Hidrometeorologi

Penulis: Budi

Perubahan Iklim Picu Badai Dahsyat
Ilustrai-Badai .(bing
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TM.ID : Bencana hidrometeorologi basah tidak lepas dari faktor populasi penduduk di suatu daerah.

Demikian disampaikan Plt. Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam Disaster Briefing secara daring di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Abdul Muhari mengatakan, fenomena itu dapat terlihat dari kondisi di Pulau Jawa.

Menurutnya, bencana hidrometeorologi basah pasti tidak tidak lepas dari faktor populasi, di mana populasi tinggi dapat dipastikan di situ bencana hidrometeorologi basah cukup dominan.

“Karena keterbatasan atau kemampuan dari saluran drainase primer, sekunder, tersier kita itu biasanya, dengan populasi itu mengalami degradasi,” kata Abdul.

Abdul mencontohkan mengenai kemampuan drainase Jakarta. Drainase Jakarta dibuat pada periode 1960-an, di mana pada saat itu populasi penduduk tidak sampai 10 juta.

“Artinya kemampuan drainase ini dibanding populasi itu mungkin perbandingannya sudah tidak mencukupi untuk bisa secara optimal menampung beban populasi ini,” kata dia.

BACA JUGA: Waspada! Potensi Bencana Hidrometeorologi di Jatim

Tekanan populasi tersebut memberikan dampak seperti ada pendangkalan drainase. Akibatnya terjsdi sedimentasi, surface run off, dan utamanya sampah, yang kemudian ini menjadi bencana rutin di setiap kota-kota besar.

“Yang sepanjang daerah aliran sungainya mungkin tidak bisa kita clear-kan, kita tidak bisa kita preserve, tidak bisa kita bersihkan, atau tidak bisa kita proteksi dari intervensi langsung manusia, khususnya dalam hal ini mungkin pemukiman pemukiman di sepanjang bantaran sungai,” ujar Abdul.

Sehingga menurut dia, apapun alasannya, apapun kondisi psikososial ekonomi budayanya, drainase di kota-kota besar harus dirapikan agar tidak menimbulkan bencana.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Cibogo Horse Festival - Dok Humas Jabar
Cibogo Horse Festival 2025: Warisan Budaya Berkuda Masyarakat Sumedang
Polisi Bongkar Modus Ketua Perbakin Purbalingga Jual Ribuan Amunisi via Online
Polisi Bongkar Modus Ketua Perbakin Purbalingga Jual Ribuan Amunisi via Online
62 Jiwa 15 Rumah dan Pondok Pesantren di Garut Terdampak Banjir
62 Jiwa, 15 Rumah dan Pondok Pesantren di Garut Terdampak Banjir
Desa Karangligar
Desa Karangligar Jadi Langganan Banjir, Rumah Panggung Jadi Solusi
IKN
CEK FAKTA: Program Transmigrasi ke IKN
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Byon Combat Showbiz Vol.5 Selain Yalla Shoot

2

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

3

CEK FAKTA: Pangeran Arab Terbangun Setelah 20 Tahun Koma

4

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

5

Tak Akan Pindah Homebase, Persik Kediri Sepakat Tetap Gunakan Stadion Brawijaya Untuk Gelar Laga Kandang di Musim Depan 
Headline
Gunung Ili Lewotolok Erupsi
Waspada, Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Tidak Beraktivitas Radius 2 Km
Marc Marquez Tak Pasang Target Tinggi Bersama Ducati di MotoGP 2025
Kembali dari Gravel, Marquez Puncaki FP1 MotoGP Belanda di Tengah Ancaman Cedera
Sebuah Mobil Terperosok di Jalan Gentong Arah Tasikmalaya
Sebuah Mobil Terperosok di Jalan Gentong Arah Tasikmalaya
Hujan Deras Akibatkan Debit Air Cimanuk Garut Naik
Hujan Deras Akibatkan Debit Air Cimanuk Garut Naik

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.