BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Turnamen PUBG Mobile Hong Kong Invitational (PMHI) 2025 resmi berakhir pada 29 Juni lalu, menghadirkan pertarungan panas antar 16 tim terbaik dari seluruh penjuru dunia. Dua tim asal Indonesia, Bigetron Esports dan VOIN Donkey ID, turun sebagai wakil Tanah Air dan mencetak hasil yang cukup membanggakan. Bigetron berhasil mengamankan posisi ketiga, sekaligus membuktikan diri sebagai salah satu tim papan atas di panggung dunia.
Bigetron Tembus Tiga Besar Dunia
Selama tiga hari pertandingan yang berlangsung dari 27 hingga 29 Juni 2025, Bigetron tampil konsisten dan agresif. Dari total 21 ronde, mereka sukses mengumpulkan 140 poin terdiri dari 47 placement points dan 93 elimination points yang menempatkan mereka di posisi ketiga, tepat di bawah Weibo Gaming (Tiongkok) sebagai juara dan INF Rage (Brazil) sebagai runner-up.
Tak hanya konsisten secara angka, Bigetron juga menunjukkan strategi seimbang antara bertahan dan menyerang. Dalam beberapa ronde, mereka berhasil masuk ke jajaran top 3 sekaligus mencetak eliminasi dua digit kombinasi yang sangat berpengaruh terhadap posisi klasemen akhir.
VOIN Donkey ID, satu lagi tim wakil Indonesia, juga menunjukkan performa solid dengan finis di urutan ke-10 dan membawa pulang 111 poin. Meski belum menyamai pencapaian Bigetron, kehadiran keduanya mempertegas bahwa skena kompetitif PUBG Mobile Indonesia terus berkembang di level internasional.
Federales Bersinar sebagai FMVP
Salah satu sorotan utama di PMHI 2025 datang dari pemain asing Bigetron, Federales. Pemain asal Filipina ini sukses menyabet gelar Final Most Valuable Player (FMVP) berkat performa impresif: 39 eliminasi dan total 8035 damage angka tertinggi di antara semua peserta turnamen.
Federales dikenal sebagai fragger tajam yang agresif dan penuh perhitungan. Ia seringkali menjadi penentu dalam situasi genting dan memberikan momentum penting untuk timnya. “Kayaknya Lorde lupa kalau CD itu harus bisa diputar,” cuit seorang penggemar.
Meski bukan pemain lokal, kehadiran Federales di skuad Bigetron membuktikan bahwa perbedaan bahasa atau kewarganegaraan bukan penghalang jika komunikasi tim berjalan dengan baik. Ia juga mendapat dukungan penuh dari rekan satu tim seperti Satar, Reizy, dan Snape pemain-pemain dengan pengalaman tinggi di turnamen elite.
Kolaborasi antara pengalaman lokal dan bakat internasional ini menjadi kunci kesuksesan Bigetron di PMHI kali ini.
Sinyal Positif untuk Esports Indonesia
Pencapaian Bigetron di PMHI 2025 menjadi angin segar bagi ekosistem esports Indonesia. Meskipun belum berhasil menjadi juara, posisi ketiga tetap merupakan prestasi besar mengingat ketatnya persaingan dengan tim-tim kuat dari Tiongkok, Brazil, Thailand, hingga Eropa.
Lebih dari itu, performa luar biasa dari Federales juga memperlihatkan pentingnya regenerasi dan rekrutmen berbasis talenta, baik dari dalam negeri maupun luar. Ini jadi pelajaran berharga bagi tim-tim Indonesia dalam menyusun strategi ke depan.
Turnamen seperti PMSL SEA Fall 2025 dan PMGC mendatang bisa jadi panggung berikutnya. Jika momentum ini bisa dijaga dan ditingkatkan, bukan mustahil Indonesia kembali merebut gelar juara dunia seperti masa kejayaannya dulu.
BACA JUGA:
Kandas Sebelum Bertanding, S8UL Esports Resmi Dikeluarkan dari MSC 2025
Cristiano Ronaldo Resmi Jadi Duta Global Esports World Cup 2025
PMHI 2025 membuktikan bahwa Bigetron Esports masih layak disebut sebagai salah satu tim terbaik PUBG Mobile dunia. Performa solid dan chemistry tim yang matang, diperkuat oleh kontribusi besar Federales, menjadi faktor penentu hasil gemilang ini. Prestasi ini bukan hanya milik Bigetron, tapi juga kemenangan moral bagi komunitas esports Indonesia.
Dengan hasil ini, Bigetron tak hanya mempertahankan eksistensinya di kancah global, tapi juga memberikan inspirasi bagi tim-tim Indonesia lain untuk terus berkembang dan tidak gentar menghadapi tantangan di level dunia.
(Hq/_Usk)