JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Di Jakarta Timur, ditemukan tiga orang yang terkonfirmasi positif cacar monyet atau monkey pox (mpox). Demikian disampaikan Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Timur.
Sudin Kesehatan Jakarta Timur awalnya mencurigai 10 pasien yang diduga terinfeksi cacar monyet tersebut. Namun setelah dilakukan pemeriksaan intensif, dipastikan tiga orang positif monkey pox.
“Dua pasien berdomisili di Jakarta Timur dan satu pasien di luar Jakarta Timur,” ujar Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy seperti dilansir Antara, Senin (2/9/2024).
Ketiga pasien itupun diisolasi di rumah sakit untuk mencegah penularan. Hanya saja, Herwin tidak menyebutkan di rumah sakit mana ketiga pasien mpox itu dirawat.
Pengobatan pasien cacar monyet, kata dia, terkonfirmasi adalah pengobatan suportif untuk meredakan gejala seperti demam, nyeri dan kelelahan. Sedangkan terapi antivirus seperti tecovirimat, dapat diberikan untuk mengurangi keparahan penyakit dan mempercepat pemulihan.
Sementara untuk pencegahan, dapat dilakukan dengan cara menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti cuci tangan dengan bersih, menjaga kebersihan lingkungan dan membatasi kontak dengan orang yang terinfeksi.
Jumlah Total Penderita Cacar Monyet di Jakarta
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat terdapat sebanyak 59 kasus terkonfirmasi cacar monyet (monkeypox/mpox) sejak 13 Oktober 2023 hingga 19 Agustus 2024.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati dalam keterangan di Jakarta, Senin (26/8), mengatakan, sementara berdasarkan persebaran kasusnya di Jakarta pada 2024, terdapat 11 kasus dan tersebar di delapan kecamatan Jakarta.
Secara rinci, tercatat enam kasus pada Januari 2024, lalu tiga kasus pada Februari 2024, kemudian masing-masing satu kasus pada Mei dan Juni terjadi di luar Jakarta.
Adapun kasus-kasus tersebut ditemukan di Ciracas, Grogol Petamburan, Jatinegara, Kebon Jeruk, Matraman, Pasar Minggu, Tanah Abang dan Tanjung Priok. Seluruh kasus ditemukan pada warga berusia 21 sampai 50 tahun.
Kasus ini di Indonesia, khususnya Jakarta terus menjadi perhatian meskipun status pandemi telah dicabut oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 5 Mei 2023. Karena itu, kewaspadaan dini terhadap penyakit ini tetap dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
BACA JUGA: Cacar Monyet Mewabah di ASEAN, DPR Minta Sosialisasi Pencegahan Harus Masif di Indonesia!
Kelompok Rentan Terinfeksi Cacar Monyet
Ani mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terus menjalankan sistem cegah tangkal terhadapnya meliputi promosi kesehatan terkait pencegahan dan penularan, pelaporan penemuan kasus melalui rumah sakit dan puskesmas.
Hasil studi mengidentifikasi kelompok rentan penularan yaitu laki-laki berusia 20-40 tahun yang bekerja di luar rumah, memiliki orientasi seksual homoseksual dan biseksual serta pasien HIV atau IMS.
Kelompok ini diutamakan dalam program edukasi dan promosi kesehatan terkait penyakit ini. Ani menuturkan program vaksinasi mpox 2023 telah menjangkau 495 orang dari populasi kunci atau kelompok risiko tinggi.
“Hingga saat ini, sebanyak 495 orang telah menerima dosis pertama vaksin, sementara 430 orang telah menerima dosis kedua. Masih tersisa 42 vial vaksin yang akan digunakan sesuai kebutuhan,” katanya.
(Aak)