JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Ketahui daftar enam gunung api di Indonesia yang saat ini sudah bestatus siaga dan awas.
Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto telah menyiapkan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) yang dibentuk di tingkat Komando Daerah Militer (Kodam).
Tujuannya, untuk mengantisipasi bencana alam, termasuk enam gunung api di Indonesia yang saat ini berstatus siaga hingga awas.
Untuk penanggulangan dampak bencana letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT), TNI telah mendirikan dapur lapangan dan mengerahkan tenaga medis untuk membantu korban terdampak letusan.
Panglima TNI menjelaskan, setiap di Kodam ada batalion yang siaga untuk PRCPB. Ketika di wilayah masing-masing terjadi bencana, maka pasukan reaksi cepat segera bergerak.
BACA JUGA: Romo Martinus Pilih Tidak Mengungsi Pasca Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi melaporkan adanya enam gunung api berstatus siaga dan awas.
Gunung api berstatus siaga:
- Gunung Awu (Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara)
- Gunung Ibu (Halmahera, Maluku)
- Gunung Iya (Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur)
- Gunung Marapi (Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat)
- Gunung Merapi (Jawa Tengah dan Yogyakarta)
Gunung api berstatus awas:
- Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur.
Gunung Lewotobi meletus beberapa kali sejak minggu lalu, menyebabkan 12.200 warga mengungsi, sembilan orang meninggal dunia, dan tiga orang luka-luka.
Status gunung berapi di Indonesia terbagi atas empat kategori, yaitu normal dengan kode hijau yang artinya tidak ada perubahan aktivitas vulkanik dan seismik.
Kemudian waspada dengan kode kuning yang artinya ada peningkatan aktivitas seismik dan mulai muncul aktivitas vulkanik.
Selanjutnya siaga dengan kode oranye yang artinya ada peningkatan aktivitas seismik dan peningkatan aktivitas vulkanik.
Kemudian status awas dengan kode merah yang artinya kemungkinan gunung berapi meletus.
Panglima TNI menegaskan dirinya bakal terus memperkuat kemampuan TNI dalam menanggulangi bencana. Ke depan, TNI akan terus memperkuat kemampuan dan seluruh operasi dalam penanggulangan bencana.
“Serta mempererat kerja sama dengan negara-negara sahabat di kawasan Asia Tenggara dengan mengedepankan prinsip ‘PRIMA’, yaitu profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif,” ujar Panglima TNI, seperti dilansir Antara, Senin (11/11/2024).
(Aak)