Tinjau Banjir dan Longsor Sumbar, Jokowi Tegaskan Bantu Relokasi Korban

Bencana longsor dan Banjir
Bencana longsor dan Banjir. (instagram/jokowi)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke lokasi bencana longsor dan banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat.

Ia menyatakan bahwa penanganan korban dan pengungsi telah berjalan dengan baik, menurut penilaiannya.

“Iya saya lihat penanganan bencana di Agam, maupun di Tanah Datar ini sudah baik, baik dimulai dari evakuasi korban, kemudian juga penanganan pengungsi, tadi saya tanya pengungsi yang ada di sini. Kemudian juga pembangunan jalan dan juga jembatan-jembatan darurat, semuanya sudah dilakukan dan masih ada satu-dua yang masih dalam proses, ini yang kita kejar agar semuanya secepatnya kembali normal,” kata Jokowi, mengutip setkab, Rabu (22/5/2024)

Presiden mencatat bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan area bagi penduduk yang terdampak untuk dipindahkan, dan Kementerian PUPR akan segera memulai pembangunan hunian baru di lokasi tersebut.

Presiden menyampaikan bahwa ada 625 rumah yang rusak akibat bencana, termasuk yang rusak berat, sedang, dan ringan.

Sejumlah 159 rumah yang rusak berat sudah terdata secara lengkap. Jika ada yang memerlukan relokasi, akan segera dilakukan.

Bupati dan Gubernur telah menyiapkan lahan untuk relokasi tersebut. Penetapan lokasi akan segera dilakukan oleh pemerintah pusat, dan Kementerian PU akan diminta untuk segera memulai pembangunan karena persiapan bahan untuk pembangunan sudah siap.

Kepala Negara menegaskan bahwa upaya evakuasi telah difokuskan pada pencarian korban yang masih belum ditemukan dan memastikan bahwa logistik tersedia bagi para pengungsi.

“Mengenai yang belum ketemu, korban yang belum ketemu agar diupayakan, kemudian juga masalah logistik harian untuk para pengungsi saya lihat juga masih baik dan logistiknya juga masih, tiga minggu ke depan juga masih cukup.,” ujarnya.

BACA JUGA: BMKG Ingatkan Waspada Potensi Longsor dan Banjir Bandang Mengintai

Presiden juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera memulai pembangunan enam bendungan sabo di wilayah yang rawan bencana lahar dingin.

“Untuk urusan lahar dingin, betul, ini memang setelah dihitung oleh Kementerian PU dibutuhkan sabo dam 56, yang ada sekarang baru dua, sehingga diperlukan tambahan lagi yang banyak. Dan saya perintahkan tahun ini harus dimulai, terutama di tempat-tempat yang sangat penting, ada enam segera harus dimulai,” ujarnya

 

 

(Vini/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin ASN Kota Bogor
Serap Informasi ASN Kota Bogor, Bey Machmudin: Sinergi Kunci Pencapaian Pembangunan Makro Jabar
Sekda Jabar Herman Suryaman Investasi
Sekda Jabar: Investasi Harus Turunkan Pengangguran dan Kemiskinan
Jelang AAF 2024 Pemkot Bandung Kolaborasi
Jelang AAF 2024, Pemkot Bandung Kolaborasi dengan Berbagai Komunitas Bersihkan Kawasan Asia Afrika
Tidak Ada Kultur Kekerasan di Polri
Haidar Alwi: Tidak Ada Kultur Kekerasan di Polri, Hanya Framing dan Penggiringan Opini Akibat Ulah Oknum
Persib Sudah Sepakat Dengan Satu Pemain Muda
Persib Sudah Sepakat Dengan Satu Pemain Muda, Ini Bocoran Sosoknya
Berita Lainnya

1

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

2

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
pdns dirjen aptika kominfo
Masalah PDNS Belum Tuntas, Dirjen Aptika Kominfo Mundur
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One
EIGER Adventure Siapkan Kejutan Buy One Get One dan Diskon Hingga 50%
pabrik narkoba terbesar di indonesia
Polisi Ungkap Pabrik Narkoba Terbesar Indonesia di Malang, Modusnya EO
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan
Indonesia Peringkat Pertama Buang Makanan di ASEAN, Kerugian Capai Rp551 Triliun!