Benarkah Emisi Kendaraan Listrik Lebih Besar Dibanding Bensin? Ini Kata Menperin

Penulis: Saepul

emisi kendaraan listrik
ilustrasi (Pixabay)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA,TM.ID: Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita menjawab, terkait emisi kendaraan listrik yang lebih besar dari kendaraan gasoline atau bensin.

“Emisi kendaraan listrik akan jauh lebih rendah jika energi listrik yang digunakan untuk proses produksi dan saat mengisi baterai berasal dari energi bersih yang ramah lingkungan,” katanya, Jumat (13/10/2023).

“Sehingga, dekarbonisasi sektor kelistrikan dapat membantu mengurangi penggunaan fase emisi pada kendaraan listrik berbasis baterai BEV (battey electric vehicle/BEV) ,” sambungnya.

BACA JUGA: Tilang Uji Emisi Kendaraan di Jakarta Kembali Diberlakukan, Kapan Mulainya?

Klaim itu ditunjukkan berdasarkan studi Polestar dan Rivian tahun 2021 di Eropa, Amerika Utara, dan Asia Pasifik yang dilaporkan tahun 2023.

Hasil laporan tersebut, jika selama siklus hidupnya, emisi yang dihasilkan EV sangat rendah dibandingkan kendaraa fosil.

Dalam data itu menjelaskan, emisi dari BEV hanya 39 tonnes of carbon dioxide equivalent (tC02e).

“Meski begitu, saat ini telah berkembang inovasi dan perbaikan dalam rantai pasok baterai dan teknologi pengemasan untuk mengurangi dampak tersebut,” katanya

Di sisi lain, kendaraan listrik tidak mempunyai gas buang karena menggunakan motor listrik sebagai daya penggeraknya.

Sedangkan kendaraan konvensional menghasilkan emisi langsung dari proses pembakaran BBM yang digunakan tergantung jenis dan kualitas bahan bakar yang digunakan.

Emisi dari kendaraan yang dihasilkan BEV lebih rendah karena konsumsinya energi lebih rendah.

Sementara kendaraan hybrid dan konvensional menggunakan material dan energi yang lebih besar, dan penggantian suku cadang yang lebih banyak.

Saat masa pakai berakhir, kedua jenis kendaraan akan menghasilkan limbah. Keduanya menghasilkan limbah dari oli mesin dan komponen lainnya.

Namun, untuk baterai bekas kendaraan listrik dapat didaur ulang atau dijadikan sebagai penyimpanan energi sekunder.

Perlu dicatat juga, bahwa dampak emisi selama siklus hidup kendaraan mengikuti sumber energi listrik yang digunakan.

 

(Saepul/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Harga Minyak Dunia
Kabar Penutupan Selat Hormuz Buat Harga Minyak Dunia Naik, Tertinggi Sejak Januari
honda step wgn
Honda STEP WGN e:HEV Siap Pamer di GIIAS 2025, Nissan Serena Wajib Waspada!
Wuling Bingo s
Wuling Pamerkan Desain Bingo S, Harga Tak Kuras Kantong!
CHERY C5
Chery Siapkan C5 Gantikan Omoda 5, Apa Bedanya?
anak siksa ibu
Pengakuan Ibu Usai Disiksa Anak, Tak Dituruti Uang Rp 30 Ribu Berbuah Memar!
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Mengenal Lebih Dekat Kecanggihan Persenjataan Iran dan Israel dalam Duel Udara

3

PLN Majalaya Kota Gelar Program Pemasaran Keliling di Kecamatan Paseh, Jangkau 51 Pelanggan Baru

4

Ruang Inovatif untuk Anak Muda Solo Raya: Forum Eigerian Pertama Resmi Diluncurkan Perdana!

5

Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Headline
Bandung Siapkan Angkot Modern Ber-AC, Supir Digaji Pemkot, Era "Ngetem" Segera Berakhir
Bandung Siapkan Angkot Modern Ber-AC, Supir Digaji Pemkot, Era "Ngetem" Segera Berakhir
Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Link Live Streaming AVC Nations Cup 2025 Putra Indonesia Vs Australia Selain Yalla Shoot
Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Dilarang Melakukan Aktivitas Radius 2 Km
Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Masyarakat Dilarang Melakukan Aktivitas Radius 2 Km
marc_marquez-SvUt_large
Dominasi Ducati di Mugello, Marc Marquez Kian Tak Terbendung

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.