JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Perusahaan robot vakum asal Tiongkok, Dreame kini mengepakan sayapnya tidak hanya pada produk rumah tangga,melainkan memasuki industri otomotif dan langsung mencatat pencapaian besar.
Baru-baru ini, perusahaan mengklaim bahwa mereka telah mengantongi pesanan dari mitra luar negeri senilai 15 miliar Yuan atau setara sekitar Rp35 triliun.
Nilai fantastis ini muncul usai Dreame menggelar konferensi mitra strategis pertamanya pada bulan ini. Menurut laporan dari Car News China yang mengutip sumber dari IT Home, acara tersebut dihadiri oleh 54 perwakilan dealer dari 22 negara.
Minat paling besar terhadap ekspansi Dreame datang dari distributor kendaraan di kawasan Timur Tengah dan Asia Tengah, yang kini menjadi fokus utama perusahaan dalam memperluas jaringan internasional.
Ambisi Dreame melalui Mobil Listrik pada Pasar Global
Dalam langkah perluasan ini, Dreame memperkenalkan pendekatan yang mereka sebut sebagai model bisnis “ekosistem plus”.
Strategi tersebut bertujuan mempercepat penetrasi pasar melalui beragam lini produk, sambil membangun jaringan kemitraan dealer yang ditargetkan bisa menjangkau hingga 200 negara dan wilayah di masa mendatang.
Dreame secara resmi memulai kiprah di industri otomotif pada 28 Agustus 2025, dengan memperkenalkan mobil sport listrik premium sebagai produk perdananya. Mobil ini disebut-sebut sebagai rival dari merek-merek sport mewah papan atas.
BACA JUGA:
Perusahaan Robot Vakum Dreame Siap Jajaki Pasar Otomotif, Siapkan Mobil Listrik Penantang Bugatti!
Mobil Listrik Xiaomi Belum Dijual Luas, Mungkinkah Masuk Indonesia 2027?
Pada 10 September, perusahaan membagikan foto-foto model tersebut, yang secara desain dibandingkan oleh publik dengan Bugatti Chiron.
Selang dua minggu, pada 24 September, Dreame meluncurkan produk kedua secara online—SUV listrik mewah berukuran besar yang disebut sebagai pesaing Rolls-Royce Cullinan. Foto-foto resmi SUV ini dirilis keesokan harinya.
Mulai Menggebrak Pasar 2027
SUV listrik Dreame dijadwalkan masuk ke pasar global pada 2027, dibekali fitur canggih seperti empat motor listrik independen, sistem kemudi roda belakang, serta sasis adaptif yang dapat menyesuaikan tinggi dan kekakuan kendaraan berdasarkan data dari sensor.
Selain itu, SUV ini juga akan menggunakan baterai Cell-to-Pack (CTP 4.0) berkapasitas 100 kWh, serta menyediakan range extender sebagai opsi tambahan bagi konsumen.
Perusahaan mengklaim mobil buatannya mengusung beragam inovasi teknis orisinal, termasuk tujuh paten terkait desain pintu berengsel belakang tanpa pilar.
Namun demikian, sejumlah analis industri menyoroti kemungkinan adanya kemiripan dengan paten milik produsen mobil lain, sehingga keaslian inovasi tersebut menjadi bahan diskusi.
Didirikan oleh Yu Hao pada tahun 2017, Dreame awalnya berfokus di sektor teknologi rumah tangga. Namun dengan langkah besarnya ke industri kendaraan listrik mewah, Dreame kini ikut bersaing di arena global, sejalan dengan tren sejumlah perusahaan Tiongkok yang mencoba memperluas pengaruh mereka di pasar EV kelas atas.
Perkembangan ini menjadi bukti ambisi Dreame untuk tidak hanya menjadi pemain besar di ranah teknologi rumah tangga, tetapi juga menjajaki posisi sebagai inovator otomotif masa depan.
(Saepul)