BANDUNG,TM.ID: Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar bazar bayar pakai sampah, dengan menukarkan sampah seperti sampah anorganik, (plastik, kertas, logam, dan kaca) yang di rubah menjadi diskon belanja di Bandung Great 2023.
Direktur Bank Sampah Induk (BSI) Kota Bandung Elis Solihat mengatakan, sejak dibuka pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00, sekitar dua ton sampah sudah ditukarkan oleh masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya.
“Sudah kami angkut ke gudang sebanyak tiga mobil. Dan ini ada sampah yang belum terangkut, diperkirakan volumenya dua mobil. Satu mobil itu kapasitasnya 400 kilogram. Jadi 400 dikali lima, sekitar dua ton. Ini baru empat jam, ya. Karena kami buka hingga pukul 14.00 WIB,” kata Elis Solihat, Sabtu (23/9/2023).
Elis mengaku senang dengan capaian penukaran sampah pada Bandung Great 2023 terbilang meningkat dari tahun sebelumnya. Pasalnya, jika tahun sebelumnya perlu beberapa hari kegiatan bazar untuk mengumpulkan 3,9 ton sampah, sedangkan hari ini, cukup empat jam saja, setengah dari jumlah tahun lalu bisa terkumpul.
Sampah yang ditukarkan masyarakat ini akan berubah menjadi voucer belanja. Kata Elis, jika masyarakat menukar sampah seharga Rp5.000, maka akan ada tambahan 50 persen dari jumlah sampah yang ditukarkan, sehingga total harga sampah mereka menjadi Rp7.500.
“Yang jelas sampah di sini harganya jadi lebih tinggi,” kata Elis.
Ia juga berpesan kepada masyarakat Kota Bandung agar jangan khawatir apabila tidak kebagian menukar sampah pada acara ini. Sebab, BSI Kota Bandung melayani penukaran sampah di beberapa kantor.
“Bisa datang ke BSI Kota Bandung, kami juga melayani penukaran sampah pada hari kerja,” ujarnya.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Usul ke Pemprov Jabar Masa Darurat Sampah Diperpanjang
Salah seorang warga Kelurahan Jatihandap Ratna, datang ke acara ini dengan membawa sampah jam dinding. Ia awalnya tidak menyangka sampah yang sulit terurai, apalagi memiliki kandungan elektronika ini rupanya diterima oleh BSI Kota Bandung.
“Saya tadi nanya dulu, sampah jam dinding begini bisa diterima enggak? Oh, katanya bisa. Ya, senang dong saya. Hebat ya,” kata Ratna.
Ratna mengaku sudah lima tahun menerapkan pemilahan sampah di rumah ini mendukung kegiatan tukar sampah pada acara bazar seperti ini. Menurutnya, kegiatan ini bisa menjadi langkah awal yang memicu masyarakat untuk mulai memilah sampah.
“Bisa dilihat sendiri, ini sampah (yang ditukar) banyak banget. Kebayang kalau acara ini lebih sering digelar. Masyarakat juga jadi lebih banyak yang tahu, familiar. Ujungnya mereka juga jadi ikutan milah sampah,” imbuhnya.
Tak hanya itu ratna juga mengajak masyarakat Kota Bandung khususnya, untuk mulai memilah sampah dari rumah.
“Kalau saya pribadi sih, rumah jadi lebih bersih ya. Itu yang realistisnya. Kalau hal besarnya, mungkin kita juga bisa menyelamatkan bumi dengan kebiasaan kecil ini,” pungkasnya.
(Rizky Iman/Budis)