Bayi Obesitas di Bekasi Gemar Susu Kental Manis, Begini Kata Ahli Gizi

Penulis: Saepul

viral bayi obesitas karena gemar diberi susu kental manis foto tangkap layar (Instagram/@siskaruliati_)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

SURABAYA, TM.ID: Bayi obesitas bernama Muhammad Kenzie Alvaro asal Bekasi menjadi sorotan publik. Kondisinya ini berawal dari gemarnya orang tua memberikan susu kental manis.

Ahli gizi Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Tri Kurniawati memberikan analisis kesehatan  terhadap bayi obesitas berusia 7 bulan itu.

Dosen Kesehatan dan Gizi ini menyebut, Bayi memerlukan asupan gizi yang baik untuk proses perkembangan. Bayi yang kekurangan gizi akan terhambat pada perkembangan dan pertumbuhannya.

Menurutnya, balita bertaraf usia 0-24 bulan merupakan masa kritis dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Di masa inilah intelegensi atau penyesuaian cepat dan tepat bagi si kecil.

“Susu kental manis memang banyak digemari, selain rasanya yang enak harganya juga terjangkau, namun akan memberikan dampak negatif pada anak bila dikonsumsi dengan jumlah terlalu banyak,”ujar Tri.

Susu kental manis (SKM) menjadi penyebab anak cepat kenyang, lantaran 50 persen kandungannya terdominasi gula dari bahan cair, sehingga membuat cepat kenyang serta enggan mengkonsumsi makanan lain.

Kedua, anak mengalami kekurangan gizi. SKM tidak memiliki mikro nutrient untuk diperoleh tubuh, diantaranya energi, protein, lemak, karbohidrat, air vitamin, dan mineral.

“Pemenuhan dari vitamin larut dalam lemak (ADEK) dan vitamin larut dalam air yaitu vitamin B kompleks (B1, B2, Niacin, B6, asam pantotenik, biotin, asam folat, dan B12) dan vitamin C. Mineral diantaranya berupa Zink, Yodium serta Fe. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan di Pulau Jawa dan NTT menunjukkan rutin mengkonsumsi SKM juga dapat membawa gangguan status gizi pada balita,”imbuh Tri lagi.

Tri menegaskan, gangguan kesehatan akan membawa dampak dalam periode pertumbuhan, karena dari salah satu faktor tadi dipengaruhi kondisi gizi yang diserap oleh bayi.

“Adanya gangguan kesehatan akan membawa dampak terhadap laju tumbuh kembang tubuh anak sedangkan salah satu faktor yang dapat menentukan daya tahan tubuh seseorang anak adalah keadaan gizinya,”tegas Tri.

Antara lain penyebab bayi obesitas, lanjut Tri, kelebihan berat badan faktor yang mempengaruhi minusnya konsumsi variasi bahan makanan.

“Pola konsumsi dengan konsumsi SKM dan bahan makanan lain yang minim juga akan berpengaruh pada rendahnya daya tahan tubuh. Kondisi tersebut apabila terbawa sampai dewasa akan menyebabakan produktivitas dan gangguan kesehatan pada saat dewasa,”pungkas Tri.

BACA JUGA: Mandi Air Dingin untuk Kesehatan Tubuh

(Saepul)

 

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tarif Listrik
CEK FAKTA: Tarif Listrik Nasional Naik Mulai Juli 2025?
Investasi Bandara Kertajati
Potensi Gak Jelas, Pemkab Majalengka Batalkan Investasi Rp150 M ke Bandara Kertajati
Pelecehan seksual Purwakarta
Kasus Pelecehan Seksual Guncang Purwakarta, Disdik Siapkan Surat Edaran Pengamanan Siswa
Maka cavalry duta sheila on 7
Maka Cavalry Duta Sheila On 7, Modifikasi Spesial!
uji tabrak toyota innova zenix
Hasil Uji Tabrak Toyota Innova Zenix di India, Proteksi Baik untuk Keluarga
Berita Lainnya

1

Ketum Bomber Siap Dukung dan Jaga Kondusifitas Piala Presiden 2025

2

Tegas! Kemenhut Perketat Pengawasan Prosedur Keselamatan Pendakian Gunung

3

Harga BBM Pertamina, Shell Hingga Vivo Resmi Naik! Ini Daftarnya

4

Cek! Kisi-kisi Ujian Tes Terstandar SPMB Jabar 2025

5

Apple Posting 'Ratoh Jaroe', Tarian Seribu Tangan Tradisi Aceh
Headline
Real Madrid
Link Live Streaming Real Madrid vs Juventus Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot
Tarian Aceh Ratoh Jaroe - Instagram Apple
Apple Posting 'Ratoh Jaroe', Tarian Seribu Tangan Tradisi Aceh
hamdan att meninggal
Legenda Dangdut Hamdan ATT Meninggal Dunia, Tinggalkan Warisan Abadi
2f1b6297-de61-4066-87c5-c232ab77feb0
Hari Bhayangkara ke-79, Pemkot Bandung dan Polrestabes Sinergi Jaga Bandung Tetap Aman

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.