Batas Zona Bahaya Tujuh Kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-Laki

Penulis: usamah

Gunung Lewotobi NTT Erupsi
Gunung Lewotobi Nusa Tenggara Timur erupsi pada tanggal 02 September 2024 pukul 06:03 WITA dengan tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (PVMBG)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Batas zona bahaya untuk aktivitas masyarakat berada pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang statusnya diumumkan meningkat dari level III menjadi level IV (Awas) oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Senin pagi.

“Kami rekomendasikan untuk tidak ada aktivitas apapun dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi,” kata Kepala Badan Geologi M Wafid dalam keterangan di Jakarta.

Badan Geologi menjabarkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Lewotobi dalam beberapa hari terakhir, hingga Jumat (1/11) terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1.500-2.000 meter di puncak. Pada periode ini juga terekam gempa getaran banjir yang terjadi di Desa Dulipali, Kecamatan Ille Bura, Flores Timur.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur melaporkan setidaknya delapan orang meninggal dunia di Kecamatan Walanggitang akibat peningkatan aktivitas erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki ini.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Badan Geologi di Desa Pululera, Kecamatan Walanggitang mendapati adanya tumpukan material lava pada bagian timur laut yang pergerakannya sangat lambat, dari citra satelit Sentinel 2 juga terlihat material yang berpotensi menjadi lahar di area utara dan timur kawah Gunung Lewotobi Laki-laki.

Bahkan terbaru hasil pengukuran petugas menggunakan drone tercatat jarak aliran lava berada di sekitar 4,3 kilometer dari pusat kawah gunung api itu. Pengaruh kemiringan lereng dan suhu lava yang masih tinggi memungkinkan lava dapat bergerak meskipun sangat perlahan.

BACA JUGA: Enam Orang Tewas Akibat Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus

Di saat yang sama juga tercatat kenaikan gempa vulkanik dalam dan dangkal, yakni sebanyak 119 kali gempa vulkanik dalam, 19 gempa vulkanik dangkal dan 6 kali gempa tremor harmonik yang berlanjut sampai Sabtu (2/11). Sebelumnya jumlah vulkanik dalam rata-rata 10-12 kali dalam sehari. Gempa frekuensi rendah masih terekam pada periode ini mengindikasikan adanya aliran magma menuju permukaan.

Masyarakat yang berada di radius tujuh kilometer atau lebih dekat, juga patut mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Nasibnya Bersama Persib Masih Abu-Abu, Mateo Kocijan: Saya Tidak Mau Memikirkan Terlalu Jauh
Nasibnya Bersama Persib Masih Abu-Abu, Mateo Kocijan: Saya Tidak Mau Memikirkan Terlalu Jauh
motor irit
Motor Paling Irit untuk Perkotaan? Ini Pilihannya!
suzuki fronx
Suzuki Fronx Dijual di Indonesia, Ini Harga Temurah dan Termahal
Mahasiswa UM
Shredtics, Inovasi Mahasiswa UM: Alat Cacah Plastik Portabel Ramah Lingkungan
Bansos Kemensos
CEK FAKTA: Link Bansos Rp1,5 Juta dari Kemensos
Berita Lainnya

1

PLN UP3 Majalaya Lakukan Kunjungan Pelanggan ke PT Danarmas Concern, Dukung Industri Tekstil dan Energi Hijau

2

Tingkatkan Bauran EBT hingga 2034, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah

3

Cek, Diskon Tarif Listrik 50% akan Diberlakukan Lagi Bulan Depan

4

Bentuk Generasi Muda Berkarakter, Aturan Jam Malam Bagi Siswa Disahkan KDM 

5

Orang Tua Murid Sambut Positif Putusan MK Gratiskan SD hingga SMP
Headline
Kemkomdigi Blokir Archive.org
Ada Konten Judol-Pornografi, Kemkomdigi Blokir Archive.org
Analisis Geologi Gempa Bum Jayapura Papua
Analisis Geologi Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Guncang Jayapura Papua
Anggota Polres Jayawijaya Ditembak OTK
Usai Antar Korban Kecelakaan, Anggota Polres Jayawijaya Ditembak OTK
Lahan TPU Kota Bandung Terbatas, Pemkot Bandung Bakal Gunakan Sistem Tumpang
Lahan TPU Kota Bandung Terbatas, Pemkot Bandung Bakal Gunakan Sistem Tumpang

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.