CIMAHI, TEROPONGMEDIA.ID — Sedikitnya enam rumah warga di Kampung Cireundeu, RT 02/RW 10, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, rusak diterjang banjir bandang.
Banjir bandang terjadi akibat luapan air dari saluran air berukuran cukup besar yang ada di kawasan permukiman tersebut. Pemicunya yakni hujan deras yang mengguyur pada Jumat (7/3/2025) sore.
Dua orang luka akibat tertimpa tembok bagian belakang rumah yang jebol karena tak kuat menahan terjangan air yang masuk ke dalam rumah. Saat itu, Khoeruman (27), salah satu korban sedang memperbaiki saluran di belakang rumah tersebut.
“Posisi saya waktu hujan itu sekitar jam 17.30, sedang memperbaiki saluran, karena mampet khawatir air masuk rumah,” kata Khoeruman saat ditemui, Jumat (27/3/2025).
Ia sudah menyadari kalau tembok rumah milik salah satu warga sudah miring, ditambah ada air menyemprot keluar dari sela-sela tembok yang retak. Tiba-tiba air menyembur dengan derasnya diikuti tembok yang jebol dan ambruk.
“Pas saya lihat tembok jebol saya langsung mundur. Cuma memang sempat kena bagian kaki, jadi lututnya luka. Alhamdulillah masih selamat, enggak sampai tertimpa. Kalau tetangga sama luka di kaki juga,” kata Khoeruman.
BACA JUGA:
Banjir Bandang di Bogor, BPBD Jabar Lakukan Asesmen
Dedi Mulyadi: Modifikasi Cuaca 10 Hari untuk Kurangi Risiko Banjir
Saat ini, petugas BPBD Kota Cimahi sedang melakukan assessment dan penanganan dampak banjir bandang serta ambruknya tembok rumah warga tersebut. Petugas menyingkirkan material yang menyumbat saluran serta menutup akses gang.
“Di RW 10 Cireundeu terjadi banjir bandang akibat hujan, yang menyebabkan 6 rumah jebol pada dinding belakangnya. Kemudian 2 orang luka ringan,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Cimahi, Rohmat.
Ia mengatakan banjir bandang tersebut terjadi selain karena intensitas hujan tinggi juga karena saluran yang tertutup material longsor dari Tembok Penahan Tanah (TPT) yang terjadi beberapa hari lalu.
“Akhirnya air itu meluber ke rumah-rumah warga sampai masuk ke dalam, karena tak ada saluran pembuangan sementara air makan besar akhirnya menjebol bagian belakang rumah,” kata Rohmat
(Tri/Usk)