BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Universitas Airlangga (UNAIR) kembali menunjukkan prestasinya di bidang akademik. Sebanyak 23 jurnal ilmiah yang dikelola UNAIR berhasil meraih akreditasi dan reakreditasi dalam sistem Science and Technology Index (SINTA) 1 hingga SINTA 5.
Informasi ini diumumkan oleh Lembaga Inovasi, Pengembangan Jurnal, Penerbitan, dan Hak Kekayaan Intelektual (LIPJPHKI) pada Jumat, 15 Oktober 2024.
Akreditasi dan reakreditasi SINTA merupakan bagian dari evaluasi mutu jurnal ilmiah yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA). Penilaian ini bertujuan untuk mengukur kualitas jurnal ilmiah di Indonesia secara sistematis.
Strategi Keberhasilan UNAIR
Ketua LIPJPHKI UNAIR, Prof. H. Hery Purnobasuki, Drs., M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa pencapaian ini menjadi bukti nyata komitmen dan kerja keras seluruh civitas akademika UNAIR.
Ia menjelaskan bahwa keberhasilan tersebut didukung oleh penerapan konsep “Super Tim” serta penyusunan peta jalan (roadmap) pengembangan jurnal yang terstruktur.
“Roadmap ini memudahkan kami untuk mengawal peningkatan kualitas dan status indeks jurnal,” ungkap Prof Hery dalam keterangannya, melansir laman resmi Unair, Rabu (4/12/2024).
Setiap jurnal di UNAIR memiliki target indeksasi yang spesifik dan mendapatkan pendampingan secara intensif di tingkat universitas. Dengan peta jalan yang jelas, UNAIR berhasil mengoptimalkan proses indeksasi, sehingga kualitas jurnal meningkat secara signifikan.
Mendukung Visi UNAIR di Tingkat Global
Peningkatan kualitas jurnal berdampak langsung pada kontribusi UNAIR dalam ranah penelitian, baik di tingkat nasional maupun internasional. Prof. Hery menegaskan bahwa jurnal berkualitas tinggi yang UNAIR kelola dapat menjadi referensi utama dan tujuan para peneliti dari berbagai negara.
“Jurnal yang berkualitas tak hanya menarik perhatian peneliti nasional, tetapi juga peneliti internasional. Hal ini secara langsung mendukung capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 5, yakni menghasilkan karya dosen yang relevan bagi masyarakat,” ujarnya.
UNAIR terus mendorong dosennya untuk menghasilkan berbagai luaran riset, mulai dari jurnal ilmiah nasional dan internasional hingga publikasi buku, seperti monograf dan referensi.
Tantangan dan Langkah Strategis
Prof. Hery mengungkapkan bahwa salah satu tantangan utama dalam pengelolaan jurnal adalah minimnya naskah berkualitas dengan keragaman tinggi. Untuk mengatasi kendala ini, UNAIR fokus meningkatkan mutu jurnal dan memperkuat status indeksasi sebagai daya tarik bagi penulis bereputasi.
“Kualitas jurnal menjadi faktor utama yang menarik perhatian penulis untuk mengirimkan naskahnya. Dengan target indeksasi yang spesifik pada setiap jurnal, UNAIR mampu terus meningkatkan daya saingnya,” jelasnya.
BACA JUGA: Pakar Unair Tanggapi Kanker Ovarium pada Bayi!
Ia optimis bahwa target yang terarah akan memperkuat peran UNAIR dalam dunia akademik global. Melalui pengelolaan jurnal ilmiah yang profesional dan berorientasi pada kualitas, UNAIR siap melahirkan kontribusi signifikan di dunia pendidikan dan penelitian.
(Virdiya/Budis)