BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Selama libur panjang Iduladha, warga Kota Bandung diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menutup sementara seluruh Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) selama 24 jam, mulai Jumat (6/6/2025) kemarin siang.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, mengimbau warga untuk memilah dan menyimpan sampah secara mandiri selama masa penutupan ini. Langkah tersebut diambil untuk menjaga kebersihan kota dan mencegah penumpukan sampah selama momentum keagamaan yang bertepatan dengan akhir pekan.
“Mulai Jumat siang, seluruh TPS dan TPA ditutup selama 24 jam. Saya imbau warga bersabar, memilah sampah dari rumah, dan menyimpannya dengan baik hingga armada pengangkut kembali beroperasi,” kata Muhammad Farhan, Sabtu (7/6/2025)
Baca Juga:
Farhan Lantik Iskandar Zulkarnain Jadi Sekda Kota Bandung, Tiga Tugas Berat Menanti!
Kurangi Sampah Plastik Iduladha, DLH Kota Bandung Siapkan TPST dan Dorong Wadah Ramah Lingkungan
Farhan menyoroti pentingnya pemilahan sampah, khususnya dua jenis utama yakni sampah daur ulang dan sampah organik.
Sampah daur ulang dapat dipisahkan dan dikumpulkan di titik-titik pengumpulan yang tersedia di lingkungan RW dan kelurahan, sedangkan sampah organik dapat disimpan dalam wadah tertutup hingga petugas kembali beroperasi.
“Jangan buang sampah sembarangan. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama sebagai warga,” ucapnya.
Selqin itu, Farhan juga menyoroti terkait penggunaan plastik. Menurutnya, Pemkot Bandung belum bisa melarang plastik sepenuhnya karena masih ada kendala dalam menemukan alternatif efektif, terutama untuk kebutuhan rumah tangga dan pasar tradisional.
“Larangan plastik belum bisa diterapkan sekarang. Tapi ini jadi pekerjaan rumah kami. Pengurangan plastik tetap jadi prioritas dalam jangka panjang,” ujarnya.
Plastik juga disebut sebagai salah satu penyumbang utama beban sampah yang sulit terurai dan memperparah kondisi TPA.
Farhan pun menekankan pentingnya peran masyarakat, terutama menjelang Iduladha yang biasanya memicu lonjakan sampah organik akibat pemotongan hewan kurban. Kesadaran dan partisipasi warga dianggap kunci keberhasilan pengelolaan sampah.
“Bandung yang bersih dan sehat tidak bisa terwujud hanya dengan kebijakan. Harus ada keterlibatan aktif dari masyarakat,” pungkasnya. (Kyy/_Usk))