BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Ancaman obesitas di kalangan pelajar menjadi perhatian serius Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. Dirinya menilai, kondisi ini tidak bisa dianggap sepele karena berisiko memicu masalah kesehatan jangka panjang.
Data menunjukkan, satu dari sekian pelajar di Kota Bandung mengalami obesitas. Bagi Farhan, ini alarm yang harus segera ditindaklanjuti.
“Sekarang ini obesitas menjadi salah satu ancaman. Satu dari pelajar di Kota Bandung mengalami obesitas. Kita sebagai bapak-bapak juga harus mengurangi. Ayo tahan perut semuanya,” kata Farhan, Jumat (15/8/2025).
Pemkot Bandung tengah menyiapkan kerja sama dengan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) untuk memperluas akses olahraga kebugaran bagi seluruh warga. Tujuannya, menggerakkan masyarakat agar lebih aktif berolahraga, bukan hanya mengejar prestasi semata.
Farhan menegaskan, peran Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) akan diperluas. Selain membina prestasi melalui KONI dan NPC, Dispora juga mengembangkan olahraga berbasis komunitas lewat KORMI, serta olahraga untuk penyandang disabilitas intelektual melalui Special Olympic Indonesia (SOINA).
“Dispora tugasnya tidak hanya memastikan prestasi lewat KONI, tetapi juga memasyarakatkan olahraga. Pemasaran dan pengembangan aktivitasnya dilakukan melalui SOINA dan KORMI,” ucapnya.
Untuk memudahkan warga bergerak, Pemkot Bandung mulai membangun infrastruktur pendukung, termasuk uji coba trotoar berlapis aspal di dua titik Kota Bandung. Fasilitas ini diharapkan nyaman digunakan untuk berjalan kaki atau olahraga ringan.
“Kita akan ukur hasilnya dalam tiga bulan. Kalau berhasil, program ini akan diperluas ke titik lain,” ujarnya.
Baca Juga:
Wali Kota Bandung Minta ASN Tak Antimedia
Selain menggerakkan warga untuk aktif, Pemkot Bandung juga menggalakkan gerakan pengurangan konsumsi gula sebagai langkah sederhana mencegah obesitas sejak dini.
Namun Farhan mengingatkan, kesehatan masyarakat juga bergantung pada ketahanan pangan.
“Yang paling penting, kita harus memenuhi dulu ketahanan pangan. Patokannya beras dulu. Setelah itu baru infrastruktur dan budaya olahraga bisa berjalan,” katanya.
Farhan berharap kolaborasi antara pemerintah, komunitas olahraga, dan warga dapat membentuk budaya hidup sehat dan aktif di Bandung.
“Ini bukan hanya soal imbauan, tetapi membangun budaya gerak di Kota Bandung,” pungkasnya.
(Kyy/Budis)