BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Warga Bandung dan wisatawan tumpah ruah memadati titik keberangkatan Bus Wisata Bandung Tour on Bus (Bandros) sejak program tarif Rp0 resmi diluncurkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, mulai 1 September 2025.
Antusiasme luar biasa ini terlihat dari panjangnya antrean setiap hari, terutama di dua titik favorit yakni Alun-Alun Bandung dan depan Museum Geologi.
Program Bandros gratis ini merupakan bagian dari perayaan Bandung Great Sale untuk memeriahkan Hari Jadi ke-215 Kota Bandung.
Baca Juga:
Tiket Bus Bandros Hanya Rp80 pada 17 Agustus, Dishub Kota Bandung Siapkan 10 Armada
“Layanan ini adalah hadiah ulang tahun bagi warga. Cukup datang dan mendaftar di lokasi, masyarakat bisa naik Bandros tanpa biaya,” kata Yudhiana, Kepala BLUD UPTD Angkutan Dishub Kota Bandung, Jumat (5/9/2025).
Data Dishub menunjukkan peningkatan signifikan jumlah penumpang sejak hari pertama:
-
Senin (1/9): 563 penumpang
-
Selasa (2/9): 999 penumpang
-
Rabu (3/9): 1.534 penumpang
Moda transportasi lain seperti Trans Metro Bandung (TMB) juga mencatat lonjakan penumpang meski lebih fluktuatif.
Dishub juga menambah jumlah petugas dari dua menjadi empat orang per titik keberangkatan demi menjaga ketertiban dan kenyamanan. Sistem pendaftaran dilakukan langsung di tempat dengan pemanggilan nama secara manual.
“Meski antrean tetap tak bisa dihindari, sistem ini cukup efektif. Puncaknya akan terjadi akhir pekan ini,” ucapnya.
Sejumlah lokasi alternatif seperti BIP, Kosambi, Paskal Hyper Square, dan Kampung Korea sempat diuji coba, namun minim peminat. Bandros paling diminati tetap berangkat dari Alun-Alun Bandung dan Museum Geologi.
Saat ini, Dishub mengoperasikan 12 unit Bandros milik Pemkot Bandung, ditambah beberapa armada hasil CSR yang dikelola komunitas Mang Dudung.
Namun, hanya Bandros berpelat kuning milik pemerintah yang digratiskan sedangkan armada komunitas berpelat hitam tetap berbayar.
Pemkot Bandung merencanakan peluncuran Bandros bertenaga listrik pada tahun 2026 sebagai bagian dari komitmen terhadap transportasi ramah lingkungan dan upaya menjaga kualitas udara kota.
Bandros bukan sekadar sarana wisata, tetapi juga penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pemasukan dari Bandros berbayar bisa mencapai Rp16 juta dalam satu akhir pekan.
Dengan animo yang terus meningkat, Pemkot Bandung berharap Bandros akan terus menjadi ikon wisata kota yang mampu mendongkrak pergerakan ekonomi lokal dan meningkatkan daya tarik Kota Kembang di mata wisatawan. (Kyy/_Usk)