Bandoeng 10K Jadi Branding Baru Kota Bandung sebagai Sport Tourism

Penulis: Rizky

Bandoeng 10K Jadi Branding Baru Kota Bandung sebagai Sport Tourism
Para pelari Bandoeng 10K (Kyy/TM)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Gelaran Bank bjb Bandoeng 10K yang dilaksanakan pada Minggu (18/5/2025) bukan sekadar lomba lari massal. Di balik semaraknya langkah 3.100 pelari dari berbagai penjuru Nusantara dan mancanegara, tersimpan upaya besar Kota Bandung untuk memposisikan diri sebagai destinasi sport-tourism unggulan di Indonesia.

Dengan mengusung tema “Bandung Kembali”, ajang lari hasil kolaborasi antara bank bjb dan Harian Kompas ini dirancang lebih dari sekadar olahraga.

Rute lari yang melewati gedung-gedung bersejarah, seperti Gedung Merdeka, Hotel Savoy Homann, hingga kawasan Dago, menjadi media promosi yang efektif untuk menunjukkan sisi estetika dan warisan kota kepada peserta maupun wisatawan.

Baca Juga:

Sebuah Startup Gelar Lomba Unik, Balap Sperma Pertama di Dunia!

Archipelago Suses Gelar Archarity Run 2024, 550 Pelari Bersatu Bantu Anak Penderita Kanker

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan bahwa pelaksanaan Bandoeng 10K adalah bagian dari upaya pemasaran kota. Menurutnya, event semacam ini tidak hanya berdampak pada olahraga, tapi juga pada pariwisata, UMKM, hingga investasi di Kota Bandung.

“Saat pelari datang, mereka menginap, makan, berbelanja, dan berinteraksi. Ekonomi lokal pun bergerak. Ketika kita konsisten menyelenggarakan event yang berkualitas, kepercayaan investor akan tumbuh,” kata Farhan di Balaikota Bandung, Minggu (18/5/2025).

Keunikan lomba ini terletak pada format point to point, dimulai dari Kantor bank bjb di Jalan Naripan dan berakhir di Balai Kota Bandung. Ini berbeda dari event lari di Bandung sebelumnya yang cenderung menggunakan sirkuit tertutup.

Format tersebut menjadi pengalaman baru bagi peserta sekaligus cara memperkenalkan wajah kota secara lebih luas.

Salah seorang atlet Nasional yang turut berpartisipasi dalam gelaran tersebut Agus Prayogo, mengapresiasi waktu pelaksanaan yang dimulai sejak pukul 05.00 pagi.

“Cuaca sejuk, lalu lintas masih sepi, dan atmosfernya mendukung performa maksimal para pelari elite,” ujar Agus.

Selain berlari, peserta dan pengunjung juga disuguhi sentuhan budaya, pertunjukan musik, serta bazar UMKM yang menghadirkan produk lokal. Semuanya dikemas dalam satu narasi besar yakni Bandung bukan hanya kota kreatif, tapi juga kota yang nyaman untuk berlari dan berkembang.

Dari sinilah tagline “Buat Lari, Datang ke Kota Bandung” mendapat makna sebenarnya bukan hanya soal olahraga, tapi strategi membangun citra kota dengan cara yang dinamis dan kolaboratif.

Dengan target penyelenggaraan event serupa setiap minggu, Pemerintah Kota Bandung berharap dapat menjadikan olahraga sebagai jembatan antara branding, perdagangan, dan investasi. (Kyy/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250617_223359_Gallery
Kolaborasi Seskoad dan Pemkot Bandung Wujudkan Zona Bebas Sampah
Energi Hijau
Indonesia Teken 3 MoU dengan Singapura, Perkuat Kolaborasi Energi Hijau
wamentan komisaris pupuk indonesia
Wamentan Diangkat Jadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia
korupsi ekspor CPO
Kasus Korupsi Ekspor CPO, Kejagung Sita Rp11,8 T dari Wilmar Group
pesawat saudia airlines
Saudia Airlines Dapat Teror Bom, Menko Polkam Minta TNI-Polri Usut
Berita Lainnya

1

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI

2

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

3

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

4

Jangan Kaget! Peredaran Batu Bara China di Indonesia Makin Meluas

5

Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Headline
Meletus Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki - Dok PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.