BANDUNG,TM.ID: Ikan buntal, atau dalam bahasa Jepang dikenal dengan fugu, mempunyai resiko untung rugi yang harus diperhitungkan saat akan memakannya, karena memiliki racun Tetrodotoksin.
Di Negara Jepang, makanan berbasis ikan buntal seperti sashimi dan sup telah menjadi menu yang populer.
Ikan ini juga memerlukan keahlian khusus dalam pengolahannya. Sebab, ikan buntal memiliki racun mematikan yang dapat mengancam nyawa jika tidak mampu mengolah serta mmemotongnya dengan tepat.
Meski memiliki reputasi berbahaya, ikan Tetraodontidae ini menarik perhatian karena kemampuannya menggembungkan tubuhnya, memberikan kesan yang unik dan menggemaskan.
Adakah Manfaat Makan Ikan Buntal?
Meskipun ikan buntal belum mendominasi pasar makanan, terutama karena risiko potensialnya, masyarakat Jepang menganggapnya sebagai hidangan istimewa.
Rasanya yang dianggap “elegan” dan diolah dalam berbagai variasi, membuat ikan buntal di Jepang menjadi sebuah karya seni yang dikagumi.
Berikut beberapa jenis hidangan ikan buntal yang populer di Jepang:
1. Tessa (sashimi ikan buntal), rasanya sedikit manis dan bertekstur kenyal.
2. Tataki merupakan hidangan ikan dalam potongan-potongan.
3. Fuguyaki ialah Ikan buntal panggang yang rasanya mirip dengan ikan lain.
4. Fugu goreng, memiliki cita rasa yang mirip nugget.
5. Tecchiri merupakan hidangan ikan buntal di dalam hot pot yang dipercaya mengandung banyak kolagen.
Meski terdengar lezat dan mengandung kolagen, belum ada literatur yang menyatakan manfaat kesehatan konkret dari mengonsumsi ikan buntal.
Namun, rasanya yang khas dan unik tetap menjadi daya tarik bagi banyak orang, seperti yang kata dr. Astrid Wulan Kusumoastuti.
Bahaya Tetrodotoksin
Tetrodotoksin merupakan racun mematikan yang terdapat pada Ikan Buntal. Dan ikan buntal merupakan jenis ikan beracun yang diizinkan untuk dijual dan dikonsumsi.
“Ikan buntal atau pufferfish merupakan salah satu jenis ikan yang berbahaya atau beracun, tapi boleh diperjualbelikan untuk dikonsumsi. Ikan ini berbahaya karena mengandung tetrodotoksin, yaitu salah satu jenis neurotoksin yang sangat berbahaya,” ungkap dr. Astrid, menutip klikdokter.
Tetrodotoksin dapat anda temukan pada kulit, hati, usus, dan indung telur ikan buntal.
Keracunan tetrodotoksin dapat menyebabkan kelumpuhan hingga gagal napas, dengan angka mortalitas mencapai 59 persen.
Ikan buntal menjadi salah satu hewan paling beracun, dengan racun fugu bisa 1.000 kali lebih mematikan dan berbahaya daripada sianida.
Biasanya ikan buntal menggunakan racun tersebut untuk menyerang sistem saraf mangsa dan melumpuhkannya.
BACA JUGA: Keracunan Ikan Buntal, Ibu dan 2 Anak Meninggal di Maluku Tengah
Bagi anda yang ingin mencicipi ikan buntal, pastikan chef yang terdapat pada tempat makan yang anda kunjungi memiliki sertifikat pengolahan ikan buntal.
Racun Tetrodotoksin yang terdapat pada ikan buntal perlu anda waspadai. Sebab, sedikit saja ada kesalahan dalam pengolahannnya akan berakibat fatal.
(Vini/Usk)