BANDUNG,TM.ID: Antraks atau penyakit sapi gila adalah penyakit menular akut yang terjadi karena bakteri pembentuk spora Bacillus anthracis.
Penyakit sapi gila ini dapat menular melalui tiga jalur utama, yaitu kulit, saluran cerna, dan saluran pernapasan. Antraks pernapasan atau inhalasi merupakan bentuk yang paling berbahaya, dengan tingkat kematian mencapai 90 persen.
Oleh karena itu, pengetahuan yang memadai tentang antraks sangat penting untuk pemahaman dan pencegahan penyakit ini. Berikut informasi mengenai penyakit antraks yang bisa kamu ketahui. Simak dalam artikel ini untuk mengetahuinya!
Gejala dan Jenis Penyakit Antraks
1. Antraks Kulit (Cutaneous Anthrax)
Infeksi bakteri antraks kulit terjadi ketika bakteri masuk melalui luka atau lecet pada kulit. Ini adalah jenis yang paling umum dan paling ringan. Gejala antraks kulit ini meliputi hal berikut:
- Benjolan yang gatal mirip gigitan serangga, kemudian berkembang menjadi luka yang tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam.
- Pembengkakan pada luka dan kelenjar getah bening di sekitarnya.
- Kadang-kadang gejala mirip flu, seperti demam dan sakit kepala.
2. Antraks Gastrointestinal
Infeksi antraks gastrointestinal terjadi akibat mengonsumsi daging yang kurang matang dari hewan yang terinfeksi. Gejala dari gastrointestinal ini biasanya meliputi:
- Mual.
- Muntah.
- Sakit perut.
- Sakit kepala.
- Kehilangan selera makan.
- Demam.
- Diare berdarah parah pada tahap akhir penyakit.
- Sakit tenggorokan dan kesulitan menelan.
- Pembengkakan leher.
3. Antraks Inhalasi
Penyakit antraks inhalasi terjadi saat seseorang menghirup spora antraks. Bentuk ini adalah yang paling mematikan dan sering kali berakibat fatal. Gejala awal antraks inhalasi meliputi:
- Gejala mirip flu seperti sakit tenggorokan, demam ringan, kelelahan, dan nyeri otot.
- Ketidaknyamanan ringan di dada.
- Sesak napas.
- Mual.
- Batuk darah.
- Sakit saat menelan.
- Demam tinggi.
- Kesulitan bernapas.
- Syok, yaitu kondisi medis akut yang melibatkan kolapsnya sistem peredaran darah.
- Meningitis.
4. Antraks Injeksi
Antraks injeksi adalah bentuk infeksi antraks yang baru teridentifikasi dan hingga saat ini hanya dilaporkan terjadi di Eropa. Penularannya melalui suntikan obat-obatan terlarang. Gejala awalnya biasanya meliputi:
- Kemerahan pada area penyuntikan tanpa adanya perubahan menjadi hitam.
- Pembengkakan yang signifikan.
- Syok.
- Gagalnya beberapa organ.
- Meningitis.
Kenapa Penyakit Antraks Berbahaya?
Penyakit ini merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia. Beberapa alasan mengapa antraks menjadi agen yang efektif untuk serangan bioterorisme adalah:
- Penyakit ini mudah ditemukan di alam.
- Dapat diproduksi di laboratorium.
- Dapat bertahan lama tanpa kondisi penyimpanan yang ketat.
- Sebelumnya sebagai senjata biologis.
- Dapat dengan mudah dilepaskan dalam bentuk bubuk atau semprotan tanpa menarik terlalu banyak perhatian.
- Spora antraks bersifat mikroskopis dan mungkin tidak terlihat oleh indera perasa, penciuman, atau penglihatan.
Komplikasi dan Risiko pada Manusia
Tanpa pengobatan yang tepat, penyakit ini ternyata bisa menyebabkan kematian. Komplikasi antraks bervariasi tergantung pada jenisnya:
- Antraks kulit
Hampir semua orang yang dirawat karena antraks kulit dapat bertahan hidup, tetapi sekitar 20 persen orang yang terinfeksi dan tidak mendapatkan pengobatan dapat meninggal.
- Antraks gastrointestinal
Sekitar 60 persen orang dapat bertahan hidup, sedangkan tanpa pengobatan, lebih dari separuh orang yang terinfeksi dapat meninggal. Antraks gastrointestinal juga dapat menyebabkan pembengkakan otak dan sumsum tulang belakang yang mematikan (meningoensefalitis).
- Antraks inhalasi
Sekitar 55 persen orang yang terinfeksi dan menerima pengobatan dapat bertahan hidup, tetapi angka ini turun menjadi sekitar 15 persen untuk orang yang tidak dirawat. Antraks inhalasi dianggap sebagai ancaman bioterorisme karena tingkat kematian yang tinggi dan kesulitan dalam pengobatannya.
Pencegahan
Pencegahan antraks sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat. Beberapa langkah pencegahan yang dapat kita lakukan antara lain:
- Vaksinasi
Bagi individu yang bekerja di bidang berisiko tinggi atau sering berpergian ke daerah endemik antraks, vaksinasi antraks sangat direkomendasikan. Konsultasikan dengan dokter tentang kemungkinan mendapatkan vaksin antraks.
- Higienitas dan sanitasi yang baik
Jaga kebersihan dan sanitasi lingkungan sekitar, terutama jika berhubungan dengan hewan atau produk hewani yang berpotensi terinfeksi spora antraks.
- Perlindungan diri
Saat bekerja dengan hewan yang berpotensi terinfeksi, gunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, dan pakaian pelindung.
Jadi itulah penjelasan mengenai penyakit berbahaya satu ini. Tetap wasapada dan jaga kesehatan dimanapun kamu berada!
BACA JUGA: Apa Benar Makan Nasi Sisa Bisa Menyebabkan Keracunan?
(Kaje/Aak)