Bahaya Pembalut Kedaluwarsa, Bisa Timbul Infeksi Serius!

Penulis: Anisa

Bahaya Pembalut kedaluwarsa
(Mitra Bukalapak)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Kebersihan saat menstruasi bukan sekadar kewajiban, melainkan suatu keharusan yang memiliki dampak langsung pada kesehatan fisik, kesejahteraan emosional, dan kualitas hidup perempuan. Praktik kebersihan menstruasi yang benar, seperti penggantian produk sanitasi secara teratur, mencuci area genital dengan benar, dan menjaga kebersihan.

Hal ini sangat penting untuk mencegah berbagai infeksi yang mungkin timbul, seperti vaginosis bakterialis, infeksi saluran kemih, dan infeksi jamur vagina.

Kualitas Pembalut Menstruasi dan Risikonya

Studi tahun 2019 yang terbit dalam jurnal Reproductive Toxicology mengungkapkan keberadaan berbagai bahan berbahaya pada beberapa merek pembalut menstruasi. Penelitian ini melibatkan 11 merek pembalut menstruasi dari berbagai pasar global. Hasilnya mencengangkan, dengan dua jenis ftalat beracun, DBP dan DEHP, ditemukan pada semua merek yang diuji. Konsentrasi tertinggi DBP melebihi batas yang aman.

Selain ftalat, senyawa kimia organik mudah menguap atau VOC seperti xylene dan toluena juga terdeteksi pada beberapa merek. Paparan VOC ini berkaitan dengan masalah kesehatan serius, seperti pusing, iritasi kulit, dan bahkan kerusakan pada ginjal dan sistem saraf pusat.

Penggunaan pembalut kedaluwarsa dapat menyebabkan efek samping negatif. Selain kehilangan kemampuan menyerap aliran darah dengan baik, pembalut kedaluwarsa dapat menjadi tempat berkembang biaknya kuman, meningkatkan risiko vaginosis bakterialis, dan infeksi saluran kemih.

Bahan Berbahaya

Penting untuk menyadari bahwa tidak hanya pembalut reject yang berpotensi membahayakan, tetapi bahkan pembalut produksi massal pun memiliki risiko terkait dengan kandungan bahan berbahaya. Bahan kimia dalam pembalut tidak hanya dapat memicu masalah reproduksi, tetapi juga meningkatkan risiko kanker, seperti kanker payudara.

Ftalat dalam proses pemutihan pembalut dapat menjadi pengganggu endokrin. Telah dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk kanker payudara, gangguan reproduksi, obesitas, dan asma.

BACA JUGA: Sejarah 28 Mei Diperingati sebagai Hari Kebersihan Menstruasi

Meminimalkan Risiko dengan Langkah-langkah Preventif

Untuk meminimalkan risiko, selalu periksa tanggal kedaluwarsa dan hindari pembalut kedaluwarsa. Gantilah pembalut setiap 4 jam atau sesuai dengan kebutuhan aliran darah. Hindari pembalut dengan pewangi, komponen plastik, atau pestisida. Pilihlah produk yang lebih ramah lingkungan.

Kebersihan saat menstruasi dan pemilihan produk sanitasi yang tepat adalah langkah krusial untuk menjaga kesehatan organ reproduksi perempuan. Jangan tergiur dengan pembalut curah murah yang berisiko. Pilihlah kebersihan dan kesehatan jangka panjang dengan bijak.

 

(Kaje/Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Screenshot_20250617_223359_Gallery
Kolaborasi Seskoad dan Pemkot Bandung Wujudkan Zona Bebas Sampah
Energi Hijau
Indonesia Teken 3 MoU dengan Singapura, Perkuat Kolaborasi Energi Hijau
wamentan komisaris pupuk indonesia
Wamentan Diangkat Jadi Komisaris Utama Pupuk Indonesia
korupsi ekspor CPO
Kasus Korupsi Ekspor CPO, Kejagung Sita Rp11,8 T dari Wilmar Group
pesawat saudia airlines
Saudia Airlines Dapat Teror Bom, Menko Polkam Minta TNI-Polri Usut
Berita Lainnya

1

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI

2

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

3

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

4

Jangan Kaget! Peredaran Batu Bara China di Indonesia Makin Meluas

5

Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Headline
Meletus Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki - Dok PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.