Bahaya Pembalut Kedaluwarsa, Bisa Timbul Infeksi Serius!

Bahaya Pembalut kedaluwarsa
(Mitra Bukalapak)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Kebersihan saat menstruasi bukan sekadar kewajiban, melainkan suatu keharusan yang memiliki dampak langsung pada kesehatan fisik, kesejahteraan emosional, dan kualitas hidup perempuan. Praktik kebersihan menstruasi yang benar, seperti penggantian produk sanitasi secara teratur, mencuci area genital dengan benar, dan menjaga kebersihan.

Hal ini sangat penting untuk mencegah berbagai infeksi yang mungkin timbul, seperti vaginosis bakterialis, infeksi saluran kemih, dan infeksi jamur vagina.

Kualitas Pembalut Menstruasi dan Risikonya

Studi tahun 2019 yang terbit dalam jurnal Reproductive Toxicology mengungkapkan keberadaan berbagai bahan berbahaya pada beberapa merek pembalut menstruasi. Penelitian ini melibatkan 11 merek pembalut menstruasi dari berbagai pasar global. Hasilnya mencengangkan, dengan dua jenis ftalat beracun, DBP dan DEHP, ditemukan pada semua merek yang diuji. Konsentrasi tertinggi DBP melebihi batas yang aman.

Selain ftalat, senyawa kimia organik mudah menguap atau VOC seperti xylene dan toluena juga terdeteksi pada beberapa merek. Paparan VOC ini berkaitan dengan masalah kesehatan serius, seperti pusing, iritasi kulit, dan bahkan kerusakan pada ginjal dan sistem saraf pusat.

Penggunaan pembalut kedaluwarsa dapat menyebabkan efek samping negatif. Selain kehilangan kemampuan menyerap aliran darah dengan baik, pembalut kedaluwarsa dapat menjadi tempat berkembang biaknya kuman, meningkatkan risiko vaginosis bakterialis, dan infeksi saluran kemih.

Bahan Berbahaya

Penting untuk menyadari bahwa tidak hanya pembalut reject yang berpotensi membahayakan, tetapi bahkan pembalut produksi massal pun memiliki risiko terkait dengan kandungan bahan berbahaya. Bahan kimia dalam pembalut tidak hanya dapat memicu masalah reproduksi, tetapi juga meningkatkan risiko kanker, seperti kanker payudara.

Ftalat dalam proses pemutihan pembalut dapat menjadi pengganggu endokrin. Telah dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk kanker payudara, gangguan reproduksi, obesitas, dan asma.

BACA JUGA: Sejarah 28 Mei Diperingati sebagai Hari Kebersihan Menstruasi

Meminimalkan Risiko dengan Langkah-langkah Preventif

Untuk meminimalkan risiko, selalu periksa tanggal kedaluwarsa dan hindari pembalut kedaluwarsa. Gantilah pembalut setiap 4 jam atau sesuai dengan kebutuhan aliran darah. Hindari pembalut dengan pewangi, komponen plastik, atau pestisida. Pilihlah produk yang lebih ramah lingkungan.

Kebersihan saat menstruasi dan pemilihan produk sanitasi yang tepat adalah langkah krusial untuk menjaga kesehatan organ reproduksi perempuan. Jangan tergiur dengan pembalut curah murah yang berisiko. Pilihlah kebersihan dan kesehatan jangka panjang dengan bijak.

 

(Kaje/Usamah)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Salat Tarawih
Daftar Tempat Salat Tarawih Terlama dan Tercepat di Indonesia, Ada Jawa Barat!
warna Pertalite Pertamax
Viral Warna Pertamax dan Pertalite Tak Beda, Netizen: Parah Rakyat Rugi!
nikita mirzani
5 Kali Jadi Tersangka, Ini Dia Rekam Jejak Kasus Nikita Mirzani
Asam lambung naik saat puasa
Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Saat Puasa
Badai PHK di RI
Badai PHK di RI Berlanjut, Sritex, Sanken hingga Yamaha, Upaya Pemerintah Dipertanyakan?
Berita Lainnya

1

Tok, Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1446 H Jatuh Besok 1 Maret

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Antisipasi Dampak PHK Sritex, Kemnaker Siapkan Langkah Ini

5

Tok! 1 Ramadan Besok, Ini Hasil Pantauan Hilal
Headline
disertasi bahlil
DGB UI Temukan Pelanggaran, Menteri Bahlil Harus Ulang Disertasi!
Menhan Serahkan 700 Maung MV3 Buatan Pindad di Lanud Husein
Menhan Serahkan 700 Maung MV3 Buatan Pindad di Lanud Husein
Bayern Munchen
Tekuk VfB Stuttgart, Bayern Munchen Makin Kokoh di Puncak Klasemen
Badai PHK di RI
Antisipasi Dampak PHK Sritex, Kemnaker Siapkan Langkah Ini

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.