BANDUNG,TM.ID: Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang tergolong rawan bencana geologi, khususnya bencana gempa bumi karena terletak dekat dengan sumber gempa bumi.
Berdasarkan catatan dari Badan Geologi (BG) sejak tahun 2000 hingga 2023 telah terjadi sebanyak 5 hingga 30 kejadian gempa bumi merusak (destructive earthquake) di Indonesia.
Badan Geologi menyatakan, Gempa bumi merusak adalah kejadian gempa bumi yang telah mengakibatkan terjadinya korban jiwa, kerusakan bangunan, kerusakan lingkungan dan kerugian harta benda.
“Kejadian gempa bumi merusak tahun 2023 merupakan yang terbanyak/ tertinggi dalam kurun waktu 23 tahun terakhir sejak tahun 2000 (Tabel 1). Hal ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk meningkatkan upaya mitigasi gempa bumi yang selama ini telah dilakukan” demikian tulis keterangan badan Geologi yang diterima teropongmedia, Senin (1/1/2024).
Selama tahun 2023 Badan Geologi mencatat telah terjadi sebanyak 30 kejadian gempa bumi merusak di Indonesia.
“Kejadian gempa bumi merusak tahun 2023 diawali dengan gempa bumi di Jayapura, Provinsi Papua tanggal 2 Januari 2023 dan diakhiri oleh kejadian gempa bumi Sumedang, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 31 Desember 2023” tulis keterangan Badan Geologi.
Kejadian gempa bumi merusak tahun 2023 sebagian besar bersumber dari sesar aktif, dan beberapa bersumber dari zona penunjaman terutama zona intraslab.
“Ada hal menarik dari kejadian gempa bumi merusak tahun 2023 yaitu kejadian gempa bumi merusak terbanyak di Provinsi Jawa Barat (11 kejadian) yang bersumber dominan dari sesar aktif di darat” jelas keterangan Badan Geologi.
Selanjutnya adalah munculnya pulau lumpur di Laut Banda akibat kejadian gempa bumi tanggal 10 Januari 2023 dengan magnitudo ( M 7,9) dan kedalaman 131 km.
Selain itu terdapat beberapa kejadian gempa bumi yang sumbernya belum terdidentifikasi atau terpetakan dengan baik yaitu :
- gempa bumi Jayapura tanggal 2 Januari 2023
- gempa bumi Mojokerto tanggal 19 Juni 2023
- gempa bumi Bantul dan Kulon Progo tanggal 30 Juni 2023
- gempa bumi Kupang tanggal 2 dan 12 November 2023
- gempa bumi Bogor – Sukabumi tanggal 8 dan 14 Desember 2023, dan gempa bumi Brebes tanggal 15 Desember 2023.
“Kegiatan penyelidikan gempa bumi harus terus ditingkatkan terutama dalam mengidentifikasi karakteristik sumber – sumber gempa bumi yang belum teridentifikasi atau terpetakan dengan baik” tulis keterangan Badan Geologi.
Karakteristik sumber–sumber gempa bumi tersebut harus dapat diidentifikasi sebagai masukan (input) untuk melakukan pemutakhiran (updating) peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempa Bumi dan juga pemutakhiran peta sebaran serta karakteristik sesar aktif.
Peta tematik tersebut mengamanatkan Badan Geologi sebagai wali data. Peta KRB Gempa Bumi dan sebaran sesar aktif berguna untuk mendukung kegiatan mitigasi gempa bumi dan masukan pada revisi penataan ruang.
“Hanya dengan upaya mitigasi dan penataan ruang, risiko dari kejadian gempa bumi yang mungkin akan terulang di kemudian hari akan dapat diminimalkan” demikian keterangan Badan Geologi.
(Usk)