BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID: Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi naik berbarengan pada empat produsen BBM pada awal November 2024 ini.
Empat prdusen itu, yaitu PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR, dan PT Vivo Energy Indonesia, secara serentak mengumumkan perubahan harga untuk produk BBM non subsidi mereka.
Kenaikan Harga BBM Non Subsidi
Berikut adalah rincian kenaikan harga dari masing-masing produsen:
-
Pertamina
- Pertamax Turbo: Rp 13.500 per liter, naik dari Rp 13.250 per liter.
- Pertamax Green 95: Kini menjadi Rp 13.150 per liter, sebelumnya Rp 12.700 per liter.
- Dexlite: kini harga menjadi Rp 13.050 per liter, naik dari Rp 12.700 per liter.
- Pertamina DEX: Dibanderol Rp 13.440 per liter, meningkat dari Rp 13.150 per liter.
- Pertamax (RON 92): Tetap di harga Rp 12.100 per liter.
- Pertalite (RON 90): Tidak mengalami perubahan, tetap di Rp 10.000 per liter.
- Solar Subsidi: Masih dipatok di Rp 6.800 per liter.
BACA JUGA: Menuju Net Zero Emission, Peta Jalan BBM Rendah Sulfur Mulai Diterapkan di Berbagai Daerah
- Shell
- Shell Super: Rp 12.290 per liter.
- Shell V-Power: Rp 13.310 per liter.
- Shell V-Power Diesel: Rp 13.510 per liter (kecuali di Jawa Timur).
- Shell Diesel Extra: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur).
- Shell V-Power Nitro: Rp 13.540 per liter (kecuali di Jawa Timur).
- BP-AKR
- BP Ultimate: Rp 13.310 per liter.
- BP 92: Rp 12.290 per liter.
- BP Diesel: Rp 13.170 per liter (hanya di Jawa Timur).
- BP Ultimate Diesel: Rp 13.510 per liter (Jabodetabek).
-
Vivo
- Revvo 95: Rp 13.200 per liter.
- Revvo 92: Rp 12.200 per liter.
- Revvo 90: Rp 12.090 per liter.
Kenaikan harga BBM non subsidi ini tentu saja berpengaruh pada masyarakat, yang harus menyesuaikan anggaran untuk biaya transportasi dan konsumsi energi sehari-hari. Hal ini mencerminkan dinamika pasar serta kondisi ekonomi yang tengah berlangsung.
Kenaikan harga ini membuat masyarakat untuk lebih bijak dalam penggunaan energi dan anggaran transportasi mereka. Dalam menghadapi perubahan harga, pemilik kendaraan harus bisa merencanakan perjalanan dan penggunaan BBM dengan lebih cermat.
(Saepul/Budis)