JAKARTA,TM.ID: Mendukung perekonomian dan kesejahteraan masyarakat PT ASDP Indonesia Ferry (persero) terus berkontribusi dalam membangun konektivitas dan kemajuan pariwisata di Tanah Air hingga ke wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin menyampaikan, peran utama ASDP yang selaras dengan Peringatan Hari Perhubungan Nasional ke-53 pada tahun ini, salah satunya melalui layanan penyeberangan perintis yang mendukung pergerakan masyarakat.
“Sebagai pioneer dalam pengembangan wilayah baru, ASDP membuka lintasan-lintasan baru yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di daerah. Tentunya hal ini sejalan dengan semangat Terus Melaju untuk Transportasi Maju, karena ASDP berkomitmen untuk terus merentangkan jaringan konektivitas, memperkuat ikatan antarwilayah, dan mendorong perekonomian daerah,” ujar Shelvy dalam keterangan tertulis melansir infopublik, Rabu (20/9/2023).
BACA JUGA : Pelayaran Perdana Tol Laut, Kapal Kendhaga Nusantara 7 Muat 57 TEUs
Selain hadir dalam layanan perintis, ASDP turut berperan sebagai active player dalam pengembangan pariwisata dimana ASDP menyediakan penyeberangan yang diperlukan.
“Kami berupaya membuka akses ke destinasi wisata terpencil, memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal, dan mengangkat kekayaan budaya Indonesia,” katanya.
Sebagai penyedia layanan reguler, ASDP juga turut memfasilitasi mobilitas sehari-hari masyarakat serta memenuhi kebutuhan logistik dan barang.
Jaringan layanan ASDP yang luas mampu menghubungkan berbagai titik di seluruh kepulauan Indonesia.
Data Armada ASDP
Berdasarkan data, total armada yang dioperasikan hingga semester I-2023 sebanyak 226 unit kapal yang melayani 307 lintasan dengan rincian segmen komersial sebanyak 133 unit kapal (41 persen) yang melayani 92 lintasan (30 persen). Adapun untuk kapal perintis sebanyak 93 unit kapal (59 persen) yang melayani 207 lintasan (67 persen), sedangkan kapal milik anak usaha Jembatan Nusantara memiliki total 53 kapal yang melayani delapan lintasan (3 persen).
Data pada semester I-2023, lintasan perintis dengan porsi 67 persen itu menyumbang 17 persen pendapatan atau sebesar Rp279 miliar, dan lintasan komersial dengan porsi 33 persen, memberikan kontribusi pendapatan sebesar 83 persen atau senilai Rp1,3 triliun. Total penumpang yang dilayani kapal perintis periode semester I-2023 mencapai 626.784 orang.
Empat lintasan perintis baru
Pada 2023, ASDP membuka empat lintasan perintis baru yakni Pangkajane-P Sabutung, Labuan Bajo-P Rinca, Bombana-Tj Pising, dan Teluk Gurita-Maritaing. Sejak 2018 hingga 2023, tren layanan di lintasan perintis terus meningkat dengan pertumbuhan sebesar 8,8 persen per tahun. Layanan di lintasan perintis terus mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 8,8 persen per tahun selama periode 2018 hingga 2023.
Shelvy menegaskan bahwa angka ini menggambarkan komitmen ASDP dalam mendukung konektivitas dan pertumbuhan di wilayah terpencil. “Sebagai BUMN, ASDP memiliki peran penting sebagai agen pengembangan dengan tugas melayani masyarakat melalui layanan penyeberangan perintis, termasuk di Wilayah 3T,” ungkapnya.
Solusi Transportasi Destinasi Wisata Terkecil
Shelvy menambahkan, ASDP hadir sebagai solusi transportasi untuk destinasi wisata terpencil seperti Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dengan layanan KMP Sultan Murhum II yang menghubungkan Kamaru – Kaledupa – Tomia – Binongko.
Di wilayah Papua, ASDP menyediakan kapal perintis seperti KMP Lema, KMP Terubuk I, dan KMP Kokonao, memudahkan akses ke Raja Ampat dan tempat-tempat menarik seperti Ekowisata Hutan Mangrove Pomako dan budaya Asmat.
Selain itu, Sulawesi Utara juga dijangkau melalui KMP Tarusi untuk mencapai destinasi wisata di Likupang. Sedangkan, dengan KM Lompa di lintasan perintis Bastiong – Moti – Makian – Kayoa akan mempermudah perjalanan menuju Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Selatan di Maluku Utara.
Pelayanan perintis tidak hanya dianggap sebagai bisnis, tetapi wujud kontribusi perusahaan dalam peran membangun negeri untuk meningkatkan konektivitas masyarakat di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
Oleh karenanya, layanan perintis juga memiliki peran penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, dan perlu mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah untuk memastikan keberlanjutannya, sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan oleh masyarakat dan negara.
(Usamah)