BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Hipertensi, atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis yang sudah terkenal oleh banyak orang. Meski begitu, kenaikan tekanan darah sering kali dianggap remeh karena tidak menimbulkan gejala yang nyata hingga munculnya komplikasi, tapi apakah orang yang mengidap darah tinggi bisa sembuh?
Satu-satunya cara untuk mendeteksi hipertensi adalah dengan rutin memeriksa tekanan darah. Apabila seseorang mengalami kenaikan tekanan darah dan telah didiagnosis menderita hipertensi oleh dokter, maka pengobatan dan kontrol rutin sangat penting untuk dilakukan.
Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk mencegah timbulnya komplikasi serius yang bisa membahayakan nyawa.
Sayangnya, banyak orang yang menderita hipertensi hanya mengonsumsi obat saat mereka merasakan gejala, yang biasanya berupa sakit kepala. Namun, sakit kepala ini bisa jadi merupakan komplikasi dari hipertensi, bukan gejala awalnya.
Banyak pasien juga menghentikan pengobatan karena merasa telah sembuh. Jadi, apakah hipertensi dapat disembuhkan?
Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang hipertensi agar Anda dan orang-orang terkasih dapat lebih waspada dan terhindar dari komplikasi yang mungkin timbul.
Apa Itu Hipertensi?
Tekanan darah adalah kekuatan darah yang menekan dinding pembuluh darah. Normalnya, tekanan darah berkisar antara 90-120/60-80 mmHg. Jika hasil pengukuran tekanan darah mencapai 130/80 mmHg atau lebih, kondisi ini sudah dapat digolongkan sebagai hipertensi.
Karena hipertensi tidak menunjukkan gejala yang jelas, banyak penderitanya yang tidak menyadari atau bahkan mengabaikan kondisi ini. Padahal, tekanan darah yang tinggi dan tidak diobati dalam waktu lama dapat menyebabkan robekan kecil pada pembuluh darah, yang pada akhirnya bisa memicu serangan jantung atau gagal jantung.
Apakah Hipertensi Bisa Sembuh?
Masyarakat seringkali bertanya-tanya, apakah tekanan darah tinggi bisa sembuh? Jawabannya darah tinggi tidak dapat disembuhkan total. Namun, hipertensi dapat dikontrol agar tidak semakin parah dan tidak menyebabkan komplikasi. Penderita hipertensi dapat menjaga kondisinya dengan menjalani gaya hidup sehat dan melakukan kontrol rutin ke dokter.
Jika gaya hidup tidak dikelola dengan baik, hipertensi bisa kambuh dan menjadi lebih parah. Oleh karena itu, penderita hipertensi harus mengelola tekanan darah mereka dengan baik untuk mencegah komplikasi serius seperti stroke, serangan jantung, atau kerusakan organ lainnya.
Jenis-Jenis Hipertensi
Hipertensi dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan penyebab dan kondisi spesifik yang menyertainya. Berikut adalah beberapa jenis hipertensi yang perlu Anda ketahui:
1. Hipertensi Primer
Hipertensi primer terjadi tanpa penyebab yang jelas dan bukan disebabkan oleh kondisi medis lain. Ini adalah jenis hipertensi yang paling umum.
2. Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder disebabkan oleh penyakit lain, seperti penyakit ginjal atau gangguan hormon. Penyakit ini memicu peningkatan tekanan darah.
3. Hipertensi Jas Putih
Hipertensi jas putih (white coat hypertension) terjadi saat tekanan darah meningkat hanya ketika diperiksa oleh tenaga medis atau di fasilitas kesehatan. Tekanan darah mungkin kembali normal setelah pemeriksaan selesai.
4. Hipertensi Tersamarkan
Hipertensi tersamarkan (masked hypertension) adalah kondisi di mana tekanan darah hanya meningkat saat diperiksa di rumah, sementara hasil pemeriksaan di fasilitas kesehatan menunjukkan tekanan darah normal.
5. Hipertensi Saat Tidur
Hipertensi saat tidur malam (nocturnal hypertension) adalah kondisi di mana tekanan darah meningkat saat seseorang sedang tidur pada malam hari.
Dalam beberapa kasus, hipertensi primer dan sekunder dapat terjadi bersamaan. Artinya, seseorang yang sudah memiliki hipertensi primer dapat mengalami perburukan kondisi karena penyakit lain yang menyertainya, seperti penyakit ginjal atau diabetes.
Pencegahan dan Pengelolaan Hipertensi
Mencegah dan mengelola hipertensi dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:
- Menjaga Pola Makan Sehat: Konsumsi makanan rendah garam, lemak sehat, serta sayur dan buah yang kaya serat.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik yang rutin membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
- Mengelola Stres: Mengelola stres dengan baik sangat penting untuk mencegah lonjakan tekanan darah.
- Hindari Rokok dan Alkohol: Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan dapat memperburuk kondisi hipertensi.
- Kontrol Tekanan Darah: Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara berkala, terutama jika ada riwayat keluarga dengan hipertensi.
BACA JUGA: Bahaya dan Efek Kurang Tidur Bagi Kesehatan
Berbagai pengetahuan mengenai apakah tekanan darah tinggi bisa sembuh serta jenis-jenisnya, akan memacu Anda untuk hidup lebih sehat, agar tidak terjadi hipertensi yang lebih serius.
(Virdiya/Usk)