Apa Itu Teknologi Pertahanan 5.0 yang Disebut Ganjar Saat Debat Ketiga Pilpres 2024?

Penulis: Anisa

debat ketiga pilpres
(Tangkapan Layar YouTube KPU RI)

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, secara tegas memaparkan konsep Sistem Pertahanan 5.0 dalam Debat Ketiga Pilpres yang diadakan KPU RI pada Minggu, (7/1/2023). Bersama pasangannya, Mahfud Md, mereka berkomitmen menjaga kedaulatan NKRI dengan memperkenalkan modernisasi pertahanan yang diberi nama Sakti (Perkasa dengan Keunggulan Teknologi).

Ganjar dalam debat ketiga pilpres menegaskan bahwa untuk mencapai tingkat pertahanan yang optimal, Indonesia perlu memasuki wilayah Sistem Pertahanan 5.0. Pandangan ini mengusung pemanfaatan teknologi canggih seperti rudal hipersonik, senjata siber, sensor kuantum, dan senjata otonom. Namun, bagaimana teknologi ini dapat memberikan keunggulan dalam pertahanan?

Rudal Hipersonik

Rudal hipersonik, menurut Konsorsium Non-Proliferasi dan Perlucutan Senjata Uni Eropa (EUNPDC), adalah senjata dengan kemampuan bermanuver di atmosfer dengan kecepatan suara di atas Mach 5.

Kecepatan rudal ini bisa mencapai 1,5 kilometer per detik atau lebih. Meskipun masih dalam tahap pengembangan, kecepatan dan jangkauan rudal hipersonik dapat memberikan keunggulan taktis signifikan.

Senjata Siber

Menurut Sekolah Pascasarjana Angkatan Laut Amerika Serikat (NPS), senjata siber merupakan perangkat lunak yang menyerang sistem komputer atau data. Kekuatan senjata siber terletak pada kemampuannya mengeksploitasi kelemahan perangkat lunak, seringkali tanpa meninggalkan jejak yang mudah terdeteksi. Penggunaan senjata siber dapat merusak sistem komunikasi, perintah dan kendali musuh, serta infrastruktur musuh.

BACA JUGA: Ancaman Siber Tahun 2023, Kaspersky: Rata-rata 411 Ribu File Berbahaya Terkirim Per Hari

Sensor Kuantum

Sensor kuantum, menurut United State Naval Institute (USNI) News, memanfaatkan prinsip fisika kuantum. Dewan Ilmu Pertahanan AS (DSB) menyebutkan bahwa penginderaan kuantum dapat meningkatkan kemampuan sistem militer, termasuk pilihan posisi, navigasi, dan pengaturan waktu alternatif. Kepekaan sensor kuantum terhadap gangguan lingkungan membuatnya ideal untuk mendeteksi struktur bawah tanah atau bahan nuklir.

Senjata Otonom

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mendefinisikan senjata otonom sebagai senjata yang memilih dan menerapkan kekuatan terhadap sasaran tanpa campur tangan manusia. Senjata ini beroperasi berdasarkan sensor dan perangkat lunak, memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan efisien dalam situasi yang dinamis.

Meskipun menimbulkan kekhawatiran, senjata otonom dapat kita gunakan untuk melawan sasaran militer yang jelas, dengan kerugian yang minimal terhadap warga sipil.

Ganjar Pranowo menekankan perlunya alokasi anggaran dari Kementerian Pertahanan sebesar 1-2 persen dari PDB. Anggaran ini mendukung pengembangan teknologi pertahanan yang canggih dan menjadikan Indonesia sebagai kekuatan militer yang tangguh di tingkat global.

 

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Mobil damkar
2 Mobil Damkar Dikerahkan untuk Tangani Kebakaran di Gang Guntur Cianjur
Pengancaman dan kekerasan
Pelaku Pengancaman Terkait Pengelolaan Lahan Parkir di Bekasi Dibekuk Polisi
Ganja
Peredaran Ganja 6 Kg di Jaktim Berhasil Digagalkan
Ojol Bandung
Viral! Ojol Bandung Tambal Jalan Pakai Uang Sendiri "Nggak Nunggu Janji"
Akhmad Marjuki
Disambut Bang Maja, Doa Haru Sertai Akhmad Marjuki dari Seniman Betawi untuk Golkar Bekasi!
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Fakultas Komunikasi dan Ilmu Sosial Telkom University Dorong Digitalisasi Promosi Wisata Desa Sugihmukti Lewat Produksi Video Profil

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Strategi Bisnis “Purple Cow/ Sapi Ungu”
Headline
anggota dprd lampung utara
Usai Viral Sawer DJ, Anggota DPRD Lampung: Bukan Melanggar Norma!
Gunung Cikuray Garut - Pendaki Hilang - Foto Kuttab Digital
Pendaki Asal Karawang Hilang di Gunung Cikuray Garut, Tim SAR Lakukan Operasi Pencarian
ijazah jokowi
Polemik Ijazah Jokowi, Rektor dan Dekan UGM Digugat Rp69 Triliun!
Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Cek Cara Belinya
Harga Tiket Timnas Indonesia Vs China, Cek Cara Belinya

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.