Apa Itu Perjalanan Apostolik Seperti Kunjungan Paus Fransiskus?

Penulis: Anisa

Perjalanan apostolik Paus fransiskus
(Indonesia.go.id)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan apostolik dan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada bulan September 2024.

Kunjungan ini akan menjadi perjalanan apostolik ke-45 dalam masa kepausannya dan merupakan salah satu momen penting bagi umat Katolik di Indonesia.

Selama kunjungannya, Paus Fransiskus akan mengadakan berbagai pertemuan penting dan menyelenggarakan misa akbar yang dihadiri puluhan ribu umat Katolik.

Apa Itu Perjalanan Apostolik?

Perjalanan apostolik merupakan istilah untuk menggambarkan kunjungan Paus sebagai utusan kekristenan ke berbagai gereja Katolik di seluruh dunia.

Kunjungan ini mencakup dimensi religius dan pastoral, di mana Paus sebagai penerus Rasul Petrus melakukan kunjungan ke berbagai komunitas Katolik yang tersebar di berbagai negara.

Dalam konteks hukum internasional, perjalanan apostolik Paus juga diperlakukan sebagai kunjungan kenegaraan, mengingat Paus adalah kepala negara Tahta Suci Vatikan.

Hal ini berarti, perjalanan tersebut melibatkan seluruh elemen protokol diplomatik yang biasa diberikan dalam kunjungan kenegaraan.

Sejarah Kunjungan Paus ke Indonesia

Indonesia bukanlah negara asing bagi Paus. Sebelumnya, dua Paus telah melakukan perjalanan apostolik dan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

Paus Paulus VI adalah Paus pertama yang mengunjungi Indonesia pada tahun 1970, diikuti oleh Paus Yohanes Paulus II yang berkunjung pada tahun 1989.

Kunjungan Paus Fransiskus ini akan menjadi kunjungan ketiga dari seorang Paus ke Indonesia, dan menjadi yang pertama dalam era modern dengan perhatian yang lebih besar terhadap hubungan antaragama.

Agenda Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia akan berlangsung selama empat hari, dari tanggal 3 hingga 6 September 2024. Agenda kunjungan tersebut meliputi pertemuan dengan berbagai tokoh penting serta misa akbar yang akan digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

1. Tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 3 September 2024. Kunjungan ini akan menandai mulainya rangkaian kegiatan penting yang telah dipersiapkan dengan baik oleh pemerintah Indonesia dan gereja Katolik setempat.

2. Pertemuan dengan Presiden Joko Widodo

Pada 4 September 2024, Paus Fransiskus akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan ini merupakan salah satu agenda utama dalam kunjungan kenegaraan Paus, di mana berbagai isu penting, termasuk kerukunan antaragama, diharapkan akan menjadi topik pembahasan.

3. Pertemuan dengan Pejabat Pemerintah dan Masyarakat Sipil

Setelah pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Paus Fransiskus juga akan bertemu dengan para pejabat pemerintahan, korps diplomatik, serta tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat sipil di Aula Istana Negara.

Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara Tahta Suci dengan Indonesia, serta memperkuat dialog dan kerja sama antaragama.

4. Pertemuan Antaragama di Masjid Istiqlal

Pada 5 September 2024, Paus Fransiskus akan menghadiri pertemuan antaragama di Masjid Istiqlal, Jakarta. Pertemuan ini merupakan simbol penting dari komitmen Paus untuk mempromosikan dialog antaragama dan kerukunan antarumat beragama.

Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memainkan peran kunci dalam dialog antaragama. Kunjungan Paus ke Masjid Istiqlal ini menunjukkan pentingnya hubungan antara umat Katolik dan umat Muslim di Indonesia.

5. Misa Akbar di Gelora Bung Karno

Puncak dari kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia adalah misa akbar yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) pada 5 September 2024. Misa ini akan dihadiri oleh puluhan ribu umat Katolik dari berbagai penjuru Indonesia.

Acara ini akan menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Gereja Katolik di Indonesia, di mana umat Katolik dapat berkumpul bersama untuk berdoa dan merayakan kehadiran Paus Fransiskus.

BACA JUGA: Umat yang Ikut Misa Suci Paus Fransiskus di GBK Wajib Punya Gelang Tiket!

6. Berangkat ke Papua Nugini

Setelah menyelesaikan rangkaian kegiatannya di Indonesia, Paus Fransiskus akan melanjutkan perjalanan apostoliknya ke Port Moresby, Papua Nugini pada 6 September 2024.

Penerbangan ini akan menandai akhir dari kunjungan kenegaraan dan perjalanan apostolik Paus di Indonesia.

 

(Kaje/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID -- Para pemimpin negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS menyerukan agar negara-negara maju memenuhi tanggung jawab mereka dalam mendanai upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Seruan ini disampaikan pada hari terakhir KTT BRICS di Rio de Janeiro, Senin (7/7/2025), yang menyoroti tantangan bersama dalam menghadapi perubahan iklim, dikutip dari Reuters. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menekankan pentingnya peran negara-negara selatan global dalam memerangi pemanasan global. Hal ini ia sampaikan menjelang Brasil menjadi tuan rumah Konferensi Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP) pada November mendatang. dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Minggu (6/7/2025), para pemimpin BRICS menegaskan bahwa bahan bakar fosil masih akan memainkan peran penting dalam bauran energi global, khususnya di negara-negara berkembang. "Kita hidup di masa penuh kontradiksi di seluruh dunia. Yang terpenting adalah kita bersedia mengatasi kontradiksi ini," ujar Menteri Lingkungan Brasil Marina Silva saat ditanya tentang rencana eksplorasi minyak di lepas pantai hutan hujan Amazon. Pernyataan bersama itu juga menegaskan bahwa pendanaan iklim adalah tanggung jawab negara maju terhadap negara berkembang, yang merupakan posisi standar negara-negara berkembang dalam negosiasi iklim global. BRICS juga menyatakan dukungannya terhadap usulan Brasil untuk membentuk dana perlindungan hutan tropis, yang disebut Tropical Forests Forever Facility. Dana ini bertujuan untuk mendukung mitigasi perubahan iklim yang dilakukan negara-negara berkembang di luar kewajiban yang ditetapkan oleh Perjanjian Paris 2015. Dua sumber yang mengetahui pembicaraan menyebutkan bahwa Tiongkok dan Uni Emirat Arab telah menyampaikan niat mereka untuk berinvestasi dalam dana tersebut dalam pertemuan dengan Menteri Keuangan Brasil Fernando Haddad di Rio. Dalam pernyataan yang sama, BRICS juga mengkritik kebijakan seperti pajak karbon lintas batas dan undang-undang anti-deforestasi yang baru-baru ini diadopsi oleh Uni Eropa. Kebijakan tersebut dinilai sebagai tindakan proteksionis yang diskriminatif dengan dalih melindungi lingkungan.
KTT BRICS Tuntut Komitmen Finansial Negara Maju untuk Krisis Iklim Global
pemisahan pemilu (6)
MK Putuskan Pemisahan Pemilu, PKB Usulkan Kepala Daerah Dipilih DPRD!
roy suryo diperiksa
Buntut Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Roy Suryo Diperiksa Hari Ini
banjir dan longsor bogor
Update Banjir dan Longsor Bogor: 24 Jiwa Mengungsi, 3 Meninggal
Bantuan Beras Palestina
Bantuan Pangan, Indonesia Siap Kirim 10 Ribu Ton Beras ke Palestina
Berita Lainnya

1

The Klan Unity, Puncak Acara 37th Bikers Brotherhood 1%MC Indonesia

2

Remu Suzumori Masuk Daftar 7 Aktris Paling Sukses di Jepang

3

Hyundai Siap Bawa Mobil Baru ke Indonesia, Stargezer Terbaru Siap Bikin Rival Panas Dingin?

4

Link Live Streaming Persib Bandung vs Port FC Piala Presiden 2025 Selain Yalla Shoot

5

Aston Martin Fokus Bangun Era Baru Bersama Alonso dan Stroll, Bukan Cari Pebalap Baru
Headline
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Jadwal Penerbangan Kupang-Maumere Terdampak
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Gempa Guncang Kabupaten Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Bangunan Enam Lantai di KBU Disegel, Diduga Langgar Izin dan Aturan Tata Ruang
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti
Teras Cihampelas Dibongkar? DPRD Minta Kajian Menyeluruh dan Solusi Pengganti

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.