Apa itu Penyakit Zoonosis?

Penyakit zoonosis
Penyakit zoonosis. (istockphoto)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Zoonosis atau penyakit Zoonotik, merupakan penyakit yang secara alami dapat ditularkan dari hewan vertebrata ke manusia, atau juga bisa sebaliknya.

Penyakit ini disebabkan oleh berbagai jenis patogen, termasuk bakteri, virus, fungi, serta parasit seperti protozoa dan cacing. Penelitian pada tahun 2001 menunjukkan bahwa lebih dari 60% penyakit infeksi pada manusia merupakan zoonosis.

Kewaspadaan terhadap penyakit infeksi yang baru muncul (EID) serta penyakit infeksi yang muncul kembali meningkat di seluruh dunia, dimana mayoritas di antaranya adalah zoonosis.

Beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia, memiliki risiko tinggi untuk memunculkan EID yang bersifat zoonotik dari hewan liar. Organisme penyebab zoonosis, sebagai patogen dan parasit, memiliki reservoir alami dan inang.
Reservoir adalah habitat di mana agen infeksi dapat hidup, tumbuh, dan berkembang biak secara alami, termasuk manusia, hewan peliharaan, dan satwa liar. Berdasarkan hal ini, pola penularan zoonosis dapat digolongkan sebagai berikut.

Pola Penularan Zoonosis

1. Anthropozoonosis: Penyakit menular dari hewan ke manusia. Contohnya adalah rabies, antraks, dan bruselosis.

2. Zooanthroponosis, penyakit menular dari manusia ke hewan. Contohnya adalah tuberkulosis, serta infeksi Giardia duodenalis dan Cryptosporidium parvum.

3. Amphixenosis, penyakit menular di antara hewan dan manusia. Contohnya adalah infeksi Staphylococcus dan Streptococcus.

Cara Penularan

Zoonosis juga dapat menular melalui berbagai cara, antara lain sebagi berikut,

1. Secara langsung, melalui kontak dengan hewan terinfeksi atau aerosol saat hewan tersebut bersin atau batuk.

2. Secara tidak langsung, melalui perantara seperti hewan vektor atau benda mati seperti air, tanah, atau benda lainnya.

3. Melalui konsumsi pangan terinfeksi, Patogen seperti Salmonella, Escherichia coli, dan Campylobacter dapat menyebabkan keracunan makanan.

Selain itu, penyakit seperti bruselosis, listeriosis, dan toksoplasmosis juga dapat ditularkan melalui konsumsi pangan yang terinfeksi.

Beberapa penyakit zoonotik memiliki lebih dari satu metode penularan, seperti toksoplasmosis yang dapat ditularkan melalui konsumsi daging hewan terinfeksi atau kontak dengan feses kucing yang mengandung protozoa Toxoplasma gondii.

Jenis-jenis zoonosis yang Umum di Indonesia

1. Penyakit Akibat Gigitan Nyamuk

Nyamuk merupakan vektor yang membawa virus penyakit seperti demam berdarah, chikungunya, dan malaria. Penyakit ini dapat menyebabkan demam tinggi, tekanan darah turun, dan rasa nyeri pada sendi.

2. Flu Burung

Virus flu burung, awalnya menyerang unggas, namun dapat bermutasi dan menginfeksi manusia. Penyakit ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius, dengan tingkat kematian yang tinggi.

3. Coronavirus

Terdapat berbagai jenis coronavirus, termasuk SARS-CoV, MERS-CoV, dan SARS-CoV-2 atau Covid-19. Infeksi virus ini menyebabkan gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. Dugaan sumber penularannya adalah konsumsi daging dari hewan liar.

4. Rabies

Penyakit ini umumnya ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing dan kelelawar. Gejala rabies meliputi agresi, kejang, halusinasi, dan koma. Pengobatan dini dengan vaksin rabies dapat mencegah dampak fatal.

5. Infeksi Salmonella

Bakteri salmonella menyebabkan penyakit diare yang umum terjadi. Penularannya dapat melalui konsumsi makanan terkontaminasi atau kontak dengan hewan peliharaan yang terinfeksi.

BACA JUGA: BRIN Ungkap Sejumlah Penyakit Zoonosis Ada di Indonesia

6. Infeksi Tinea (Kurap)

Penyakit ini disebabkan oleh jamur yang dapat ditularkan melalui hewan peliharaan seperti anak kucing dan anjing. Infeksi ini menyebabkan gangguan pada kulit berupa ruam kemerahan dan pengelupasan.

Memahami zoonosis dari mulai pola penularan sampai dengan jenis-jenisnya merupakan sebuah upaya yang tepat untuk menyiapkan bentuk pencegahan agar terlindungi dari penyakit ini. Penting, untuk selalu menjaga kesehatan agara dapat terhindar dari berbagai macam penyakit dan virus.

 

 

(Vini/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Layanan PDNS
Menkopolhukam: Pastikan Layanan PDNS Aktif Bulan Juli!
firli bahuri bareskrim (2)
Pengacara Firli Bahuri Minta Kasus Kliennya SP3, Polri: Tak Perlu Ditanggapi
film sekawan limo
Sinopsis Film Sekawan Limo, Horor Campur Komedi!
yamaha nmax mvcagiva xingtu
Motor Kembaran Yamaha Nmax, MVCagiva Xingtu 150 Seharga Honda Beat
Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi 2024
Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi 2024 Dibuka, Ini Persyaratannya!
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Jangan Yalla Shoot, Ini Link Streaming Portugal Vs Slovenia Babak 16 Besar Euro 2024

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Eskalator di Mal PVJ Bandung
Remaja Terjepit Eskalator di Mal PVJ Bandung, Alami Patah Tulang
Uruguay Singkirkan Amerika Serikat dari Copa America 2024
Uruguay Singkirkan Amerika Serikat dari Copa America 2024, Skor 1-0
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024
Hasil Portugal vs Slovenia Euro 2024: Selecao das Quinas Menang Adu Penalti
ilmuan jepang
Ngeri, Ilmuwan Jepang Ciptakan Robot Pakai Kulit Hidup Manusia