BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kasus pencurian minyak avtur di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), berhasil diungkap oleh Lantamal (Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut) I. Minyak avtur yang dicuri tersebut untuk pasokan Bandara Kualanamu. Apa itu minyak avtur?
Kasus ini bermula dari laporan yang diterima pihak berwenang mengenai dugaan pencurian minyak yang dilakukan melalui pipa laut Pertamina saat kapal tanker perusahaan tersebut tiba.
“Pada 10 Februari 2025 sekitar pukul 10.00 WIB, kapal MT Sinar Agra lego jangkar di perairan Pantai Labu untuk mentransfer BBM avtur dari kapal ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Kualanamu, Deli Serdang. Setelah mendapat informasi tersebut, tim Intel Lantamal I bersama Posal Pantai Labu dan Patkamla Karang Gading segera melakukan penyelidikan lebih lanjut di lokasi,” jelas Nelson, seperti mengutip Teropongmedia.id.
Apa Itu Minyak Avtur?
Avtur atau Aviation Turbine Fuel (ATF) merupakan bahan bakar khusus untuk mesin pesawat terbang dengan sistem turbin (external combustion). Selain sebagai sumber energi utama bagi pesawat, avtur juga berperan sebagai cairan hidrolik dalam sistem kontrol mesin.
Secara umum, avtur memiliki kualitas lebih tinggi dari bahan bakar lainnya karena spesifikasinya yang lebih ketat, terutama dalam hal titik uap dan titik beku. Bahan bakar ini terbuat dari campuran hidrokarbon hasil penyulingan minyak bumi, dengan komposisi kimia yang bervariasi tergantung pada negara produsen dan jenis avtur yang mereka gunakan.
Proses produksi avtur bermula dari penyulingan minyak bumi di kilang minyak. Setelah penyulingan, avtur mengalami tahap pengolahan tambahan dengan penambahan aditif seperti antioksidan dan bahan kimia lainnya. Penambahan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas, stabilitas, serta memenuhi standar keselamatan penerbangan.
Karena perannya yang krusial dalam penerbangan, produksi avtur harus memenuhi standar kualitas yang ketat. Beberapa persyaratan utama yang harus terpenuhi antara lain nilai kalor tinggi, stabilitas oksidasi yang baik, serta kandungan sulfur yang rendah. Persyaratan ini bertujuan untuk memastikan kinerja optimal dan menjaga keselamatan saat menggunakannya dalam penerbangan.
Perkembangan Teknologi dan Inovasi Avtur
Beberapa perkembangan terbaru dalam industri avtur meliputi:
1. Avtur Ramah Lingkungan
Industri penerbangan mulai mengembangkan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti bioavtur yang terbuta dari minyak nabati dan alga.
2. Teknologi Penghematan Bahan Bakar
Berbagai inovasi dalam desain pesawat dan sistem pembakaran dikembangkan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi karbon.
3. Penelitian Bahan Bakar Alternatif
Selain bioavtur, terdapat juga penelitian untuk mengembangkan bahan bakar alternatif seperti hidrogen dan tenaga listrik guna mengurangi ketergantungan pada minyak bumi.
4. Peningkatan Standar Keselamatan
Prosedur pengisian bahan bakar, pengawasan kualitas, serta teknologi pemantauan penggunaan avtur terus ditingkatkan untuk memastikan keselamatan penerbangan.
Komposisi dan Sifat Kimia Avtur
Avtur terdiri dari campuran hidrokarbon rantai lurus dan bercabang, seperti heksana, heptana, oktana, dan nonana. Selain itu, terdapat senyawa polar seperti aldehida, keton, dan asam karboksilat dalam jumlah kecil.
Beberapa sifat penting avtur yang mempengaruhi performa dan keselamatan mesin pesawat meliputi:
- Titik nyala: Suhu minimum di mana bahan bakar dapat terbakar saat kontak dengan api atau panas.
- Bilangan oktan: Ukuran ketahanan bahan bakar terhadap detonasi atau ketukan mesin.
- Viskositas: Kekentalan bahan bakar yang mempengaruhi aliran bahan bakar ke mesin.
- Densitas: Massa per satuan volume bahan bakar yang mempengaruhi kapasitas penyimpanan bahan bakar di pesawat.
- Kandungan sulfur: Dibatasi untuk mengurangi emisi gas berbahaya dan menjaga kinerja mesin.
- Kadar air: Harus dijaga rendah agar tidak membentuk kristal yang bisa menyumbat sistem bahan bakar.
Untuk meningkatkan performa dan keamanan, avtur juga mengandung berbagai zat aditif seperti inhibitor korosi, antioksidan, anti-busa, dan inhibitor titik beku. Zat aditif ini membantu menjaga stabilitas bahan bakar dan memastikan performa optimal saat digunakan dalam penerbangan.
Jenis-Jenis Avtur
Terdapat beberapa jenis avtur yang umum digunakan di industri penerbangan, di antaranya:
- Jet A: Digunakan terutama di Amerika Serikat dan Kanada, memiliki titik beku yang relatif rendah.
- Jet A-1: Jenis avtur paling umum digunakan di seluruh dunia, dengan titik beku lebih rendah dibandingkan Jet A.
- JP-8: Bahan bakar kelas militer yang lebih stabil dan memiliki titik nyala lebih tinggi dibandingkan Jet A dan Jet A-1.
- JP-5: Digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat, memiliki titik nyala tinggi dan lebih tahan terhadap korosi.
BACA JUGA: TNI AL Bongkar Pencurian Avtur Untuk Bandara Kualanamu
Pemilihan jenis minyak avtur yang tepat sangat penting untuk mendukung operasi penerbangan yang optimal dan berkelanjutan. Sebab, avtur menjadi bahan bakar esensial bagi industri penerbangan.
(Virdiya/Usk)