BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — April Mop adalah perayaan yang kerap diperingati pada tanggal 1 April setiap tahun. Orang-orang biasanya merayakannya dengan melontarkan lelucon, prank, atau tindakan jahil kepada orang di sekitar.
Namun, apa sebenarnya sejarah di balik tradisi ini dan mengapa kita merayakannya? Mari kita simak penjelasannya dalam artikel ini!
Asal-usul
Tidak ada keterangan pasti mengenai asal-usul April Mop, namun beberapa spekulasi telah muncul dari sejarah yang berbeda. Salah satunya adalah teori yang menghubungkannya dengan perubahan penanggalan pada abad ke-16.
Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian yang memindahkan awal tahun baru dari akhir Maret ke 1 Januari. Meskipun demikian, tidak semua orang menerima perubahan ini dengan baik. Ada yang terus merayakan tahun baru pada tanggal lama, sekitar tanggal 25 Maret, sehingga menjadi sasaran ejekan pada tanggal 1 April.
Beberapa sejarawan juga menghubungkan April Mop dengan festival-festival kuno, seperti Hilaria yang dirayakan di Roma kuno. Festival ini melibatkan orang-orang yang berdandan dan mengejek sesama warga, serta terinspirasi oleh legenda Mesir.
BACA JUGA: Viral, Kabar Terbaru Pemain Karakter Boboho Menikah
Tradisi April Mop di Berbagai Negara
Tradisinya tidak hanya terbatas pada satu negara, namun menyebar ke berbagai belahan dunia dengan variasi tradisi yang unik.
Inggris
Di Inggris, tradisi ini menjadi populer pada abad ke-18. Di sana, tradisi ini menjadi acara dua hari dengan berbagai lelucon dan pranks seperti “berburu gowk” di Skotlandia yang melibatkan tugas-tugas palsu.
Indonesia
Meskipun tidak sepopuler di negara Barat, April Mop juga ada di Indonesia. Orang-orang biasanya merayakannya dengan berbagai lelucon di tempat kerja, sekolah, atau di media sosial.
Meskipun tradisi ini seringkali dianggap sebagai hari untuk bermain-main dan bercanda, penting untuk diingat bahwa tindakan jahil haruslah dilakukan dengan batas yang jelas. Kita perlu memastikan bahwa lelucon yang kita lakukan tidak menyakiti atau merugikan orang lain.
(Kaje/Usk)