BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Kejuaraan Eropa Bulu Tangkis 2024 melahirkan juara-juara baru dengan cerita bersejarah, terutama di sektor tunggal. Pemain muda Prancis, Alex Lanier, mencetak sejarah sebagai juara termuda nomor tunggal putra setelah menaklukkan rekan senegaranya, Toma Junior Popov, di partai final dengan skor 21-17, 21-18.
Di usia 20 tahun dan 77 hari, Lanier memecahkan rekor lama milik legenda Denmark, Peter Gade, yang merebut gelar Eropa pada 1998 saat berumur 21 tahun dan 132 hari. Usai pertandingan, Lanier mengungkapkan rasa bangganya meskipun dalam kondisi kelelahan.
“Saya lelah sekarang, dan juga bangga… Saya bangga dengan pekerjaan yang telah kami lakukan. Saya tahu saya punya senjata untuk memenangkan gelar ini, dan saya pikir saya melakukannya dengan baik hingga akhir,” ujar Lanier kepada media setempat, dikutip Selasa (15/4/2025).
Sementara itu, Toma Junior Popov belum kehilangan peluang emas. Ia akan kembali berlaga di final ganda putra bersama adiknya, Christo Popov, menghadapi pasangan senegara, Eloi Adam dan Leo Rossi.
BACA JUGA:
Alex Lanier Ukir Sejarah Baru Bulu Tangkis Prancis
Penampilan Toma di dua final sekaligus menjadi catatan langka terakhir kali terjadi pada 1984 di mana seorang pemain mencapai final tunggal dan ganda putra dalam satu edisi Kejuaraan Eropa.
Di nomor tunggal putri, cerita klasik antara harapan dan kenyataan kembali terulang untuk Kirsty Gilmour. Pemain asal Skotlandia itu harus kembali puas di posisi runner-up usai ditaklukkan unggulan pertama asal Denmark, Line Kjærsfeldt, dengan skor 21-16, 21-17.
Pertarungan keduanya berlangsung ketat, terutama di gim pertama yang sempat imbang 16-16, sebelum Kjærsfeldt mengunci keunggulan.
Pada gim kedua, Line menjaga intensitas tinggi dan menekan Gilmour dengan minim kesalahan. Gilmour mencoba bangkit, tapi tak pernah benar-benar berhasil mengejar ketertinggalan.
Kemenangan ini menjadi gelar Kejuaraan Eropa pertama bagi Line Kjærsfeldt, sebuah pencapaian penting bagi karier pemain Denmark tersebut.
(Budis)