BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Di usia 19 tahun, Alex Lanier telah mencuri perhatian dunia bulutangkis dengan prestasi yang luar biasa di Japan Open 2024.
Pebulu tangkis muda asal Prancis ini, yang baru saja menapaki panggung besar, kini melaju ke final turnamen bergengsi setelah mengalahkan sejumlah nama besar, termasuk yang terbaru, tunggal putra nomor satu dunia, Shi Yu Qi dari China.
Japan Open 2024 menjadi ajang pembuktian bagi Lanier. Sebelum melangkah ke semifinal, ia telah lebih dulu menumbangkan beberapa lawan tangguh.
Di babak-babak sebelumnya, Lanier berhasil mengalahkan Lee Zii Jia, pemain andalan Malaysia, dan Chico Aura Dwi Wardoyo dari Indonesia, keduanya dikenal memiliki pengalaman dan peringkat yang lebih tinggi dari Lanier.
Menghadapi Shi Yu Qi di semifinal bukanlah tugas yang mudah. Shi adalah pemain yang berpengalaman, memiliki reputasi sebagai salah satu yang terbaik di dunia, dan sudah sering berada di puncak turnamen internasional.
Namun, Lanier memasuki pertandingan dengan semangat juang yang tinggi dan keyakinan bahwa ia bisa bersaing di level tertinggi.
Pertandingan di Yokohama Arena pada Sabtu, 24 Agustus 2024, dimulai dengan keunggulan Shi di gim pertama.
Shi mengawali gim dengan mendominasi, memimpin 3-0 sebelum Lanier perlahan mengejar dan menyamakan kedudukan di angka 3-3.
Meski terus memberikan perlawanan, Lanier akhirnya harus menyerahkan gim pertama kepada Shi dengan skor 17-21 setelah beberapa kesalahan yang dibuatnya dimanfaatkan dengan baik oleh Shi.
Namun, gim kedua menjadi momen kebangkitan bagi Lanier. Dengan bermain lebih agresif dan ulet, Lanier mulai memaksa Shi melakukan kesalahan-kesalahan yang sebelumnya jarang terjadi.
Setelah interval, Lanier berhasil memperlebar jarak dan mempertahankan keunggulan meski sempat dikejar oleh Shi.
Ketangguhan mental Lanier terlihat saat ia berhasil menutup gim kedua dengan skor 21-16, memaksa pertandingan berlanjut ke gim ketiga.
Gim ketiga berjalan dengan intensitas tinggi, menunjukkan kualitas dan semangat juang kedua pemain.
Lanier, yang sempat mendapatkan perawatan medis akibat cedera di betisnya, tetap bermain dengan determinasi tinggi.
Ia memimpin di awal gim, namun Shi dengan cepat menyamakan kedudukan dan bahkan berbalik unggul 7-6. Tidak gentar, Lanier kembali bangkit dan mulai menjauh di pertengahan gim.
Setiap poin di gim ketiga menjadi sangat penting, dengan kedua pemain saling berbalas serangan dan reli panjang.
Lanier terus mempertahankan keunggulannya, bahkan ketika Shi mencoba untuk mendekat di akhir gim.
Dengan skor 20-18, Lanier berhasil mencapai match point dan memastikan kemenangannya setelah pengembalian Shi yang keluar dari lapangan.
BACA JUGA: Leo/Bagas Gagal ke Final Japan Open 2024
Kemenangan ini bukan hanya mengantarkan Lanier ke final Japan Open 2024, tetapi juga menegaskan bahwa ia adalah sensasi baru di dunia bulutangkis.
Pada usia yang masih sangat muda, Lanier telah menunjukkan kedewasaan dalam permainan, kemampuan untuk menghadapi tekanan, dan mentalitas pemenang.
Final Japan Open akan menjadi ujian berikutnya bagi Lanier, namun satu hal yang pasti, pemain muda ini telah membuktikan bahwa ia bisa bersaing di level tertinggi dan siap menjadi ancaman bagi para pemain top dunia.
(Budis)