Aktivitas Gunung Tangkuban Perahu Sempat Alami Peningkatan

Penulis: usamah

Aktivita Gunung Tangkuban Perahu Alami Peningkatan
Gungung Tangkuban Perahu (indonesia.trevel)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu mengalami peningkatan kegempaan dalam dua hari terakhir. Tercatat dalam sehari terakhir terjadi dua kali gempa.

Pada 28 Februari 2024 pukul 5.30 WIB dan 6.01 WIB terekam gempa hembusan dengan amplitudo 42 mm dan 56 mm serta lama gempa 8 menit dan 140 detik.

“Hasil pengecekan ke sekitar Kawah Ratu, Kawah Ecoma, dan Kawah Domas pada 28 Februari 2024 tidak ditemukan adanya endapan material vulkanik baru pada ketiga kawah tersebut,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Hendra Gunawan dalam keterangan tertulisnya yang diterima Teropongmedia, Rabu (28/2/2024)

Hendra mengatakan bahwa perkembangan terakhir aktivitas Gunung Tangkuban Parahu hingga 28 Februari 2024 pukul 12.00 WIB, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan tidak ada peningkatan ketinggian, tekanan, dan ketebalan embusan asap pada ketiga kawah. Namun, selama Februari 2024, gempa-gempa berfrekuensi rendah memang mendominasi.

BACA JUGA:5 Fakta Menarik Tentang Gunung Tangkuban Perahu

Lebih lanjut PVMBG menghimbau, perlu diwaspadai potensi bahaya berupa erupsi freatik, yaitu erupsi yang terjadi tanpa ada peningkatan gejala vulkanik yang jelas atau signifikan. Erupsi freatik jika terjadi dapat disertai hujan abu dan lontaran material di sekitar kawah.

“Berdasarkan hasil evaluasi secara visual dan instrumental maka tingkat aktivitas Gunung Tangkuban Parahu pada tanggal 28 Februari 2023 pukul 12.00 WIB masih pada Level I (Normal)” ungkap keterangan PVMBG.

Rekomendasi agar masyarakat dan pengunjung/wisatawan:

  • Tidak mendekat ke dasar kawah, tidak berlama-lama dan tidak menginap di area kawasan kawah-kawah aktif yang berada di Gunung Tangkuban Parahu.
  • Segera menjauhi/meninggalkan area sekitar kawah jika teramati peningkatan
    intensitas/ketebalan asap kawah dan/atau jika tercium bau gas yang menyengat untuk menghindari potensi bahaya paparan gas beracun maupun erupsi freatik

 

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bakso Atomic
Kreatif dan Berani, Mahasiswa UAD Tawarkan Bakso Unik Berbasis Ilmu Fisika
Subaru mobil baru
Subaru Siap Luncurkan Mobil Baru di GIIAS 2025, Perdana SUV Hybrid?
Ganja di Aceh
Polisi Ungkap Ladang Ganja Seluas 25 Hektare di Aceh
BMW R1300R
BMW Rilis R1300R Roadster 2025, Adopsi Teknologi Suspensi Tercanggih!
IMG_20250624_131858
Borneo FC Resmi Datangkam Gelandang Asal Kolombia 
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja

3

Video Polri Pahlawan Masa Kini Dirujak Warganet, Dianggap Tak Sesuai Realita

4

Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini

5

Dorong Dunia Usaha Lebih Inklusif, BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Inclusive Job Center kepada 30 Perusahaan di Bandung Raya
Headline
Bayern Munchen
Benfica Taklukkan Bayern Munchen 1-0 di Piala Dunia Antarklub 2025
BSU CAIR-1
BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja
rupiah melemah, emas melonjak harga emas antam
Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini
Gunung Ibu erupsi
Waspada! Gunung Ibu Kembali Erupsi Pagi Ini

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.