BANDUNG, TM.ID: Akhir Juli 2023 ini program jalan mulus (Jamu) Pemprov Jawa Barat ditarget rampung.
Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan, program Jamu merupakan agenda strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Targetnya, tahun 2023 ini menyelesaikan sekitar 354 kikometer dari 2362 kilometer jalan milik pemerintah provinsi.
Pengerjaan ruas jalan tersebut di antaranya pemeliharaan yang diharapkan dapat membantu mobilitas masyarakat.
“Tahun sekarang lebih kurang 354 kilometer yang sedang kita beresin. Mudah-mudahan akhir Juli semua tuntas, Insyaa Allah. Paling telat awal Agustus,” ujar Bambang, di Gedung Sate Kota Bandung, Senin (3/7/2023).
Menurutnya , perbaikan dilakukan hampir seluruh kota/kabupaten yang ada di Jawa Barat, yang mayoritasnya berada di kawasan Priangan Timur. Dia pun mengaku bersyukur, selama proses perbaikan berlangsung tidak ada kendala berarti.
“Di lapangan kendalanya masih bisa ditolerir. Tersebar, yang memang sedang kita tangani itu hampir di 26 kabupaten/kota. Daerah barat sama, Majalengka, Cirebon, Priangan Timur,” terang Bambang.
Dalam perbaikan dan pemeliharaan jalan yang dilakukan Pemprov Jabar tahun ini, lanjut dia, sejatinya memang belum maksimal. Pasalnya, sudah banyak ruas jalan yang telah habis umur teknisnya.
Namun, karena terbentur dari segi anggaran, pihaknya mengupayakan hanya berdasarkan kemampuan yang ada guna memenuhi aspirasi masyarakat.
“Bertahap, jalan ini kan enggak bisa sudah dikerjain. Sudah selesai, kemudian sekian puluh tahun (kuat), enggak,” katanya.
Jalan yang ada, jelas Bambang, hampir 69 persennya sudah lewat umur teknis. Artinya, secara teori harus diganti semua. Tetapi untuk diganti, butuh anggaran sekitar Rp19 triliun.
“Jadi enggak mungkin. Sehingga kita menggunakan justifikasi engineering kita mainkan, bagaimana kita improvement yang namanya jalan mulus diantaranya,” paparnya.
Maka dari itu dia berharap, semua pihak dapat bekerjasama, saling bahu-membahu untuk menjaga jalan yang telah dibenahi ini agar tidak segera rusak kembali.
Salah satunya dengan menghindari mengangkut barang melebihi kapasitas, karena pasti akan memengaruhi daya tahan usia jalan.
BACA JUGA: Tol Cisumdawu Kapan Dibuka? Padahal Sudah Berfungsi Penuh
(Aak)