BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Para ilmuwan menemukan fakta mengejutkan tentang bakteri Cupriavidus metallidurans yang mampu mengubah logam beracun menjadi nanopartikel emas melalui proses alami. Uniknya, bakteri penghasil emas ini hidup dan berkembang di lingkungan ekstrem yang sangat beracun.
Bakteri ini hidup di lingkungan kaya logam berat seperti tembaga, kadmium, dan emas, lalu memprosesnya menjadi emas murni sebagai hasil sampingan metabolisme.
Proses yang disebut biomineralisasi ini bekerja dengan cara bakteri “memakan” logam beracun dan “membuang” emas dalam bentuk partikel padat.
Temuan bakteri penghasil emas ini berpotensi merevolusi industri pertambangan emas yang selama ini bergantung pada metode berbahaya menggunakan sianida dan bahan kimia beracun lainnya.
“Teknologi berbasis bakteri ini menawarkan solusi ramah lingkungan untuk ekstraksi emas sekaligus pembersihan tanah tercemar,” jelas salah satu peneliti, mengutip unggahan Instagram @ancient_knowledge2023, Senin (28/7/2025).
BACA JUGA
Tambang Emas Ilegal Gunung Botak Maluku Longsor, 7 Orang Tewas
Selain mengurangi dampak lingkungan, metode ini juga berpotensi diaplikasikan untuk mendaur ulang logam mulia dari limbah elektronik (e-waste) yang mengandung bahan berharga namun beracun.
Penemuan ini membuktikan alam seringkali menyediakan solusi cerdas untuk masalah modern. Para ilmuwan kini terus mengembangkan penelitian untuk mengoptimalkan proses biomineralisasi dalam skala industri.
(Aak)