AirBadminton Siap Cetak Sejarah Lewat Piala Dunia Pertama di UEA

Penulis: Budi

AirBadminton (BWF)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – AirBadminton akan memasuki babak baru dalam sejarah dengan digelarnya BWF AirBadminton World Cup perdana yang dijadwalkan berlangsung pada 13 hingga 16 November 2025 di Uni Emirat Arab.

Turnamen ini menjadi bagian dari inisiatif BWF untuk membangun sirkuit AirBadminton yang lebih lengkap dan kompetitif secara global.

Kualifikasi Melalui Kejuaraan Kontinental

Untuk bisa tampil di Piala Dunia AirBadminton, para tim harus lebih dulu bersaing dalam empat Kejuaraan Kontinental yang digelar sepanjang tahun ini:

Peru (Pan Amerika)

Malaysia (Asia Pasifik)

Azerbaijan (Eropa)

Ghana (Afrika)

Dari ajang kualifikasi ini, akan diambil 12 tim terbaik sebagai peserta World Cup. Rinciannya:

Tiga tim teratas dari Kejuaraan Asia dan Eropa

Dua tim terbaik dari Afrika dan Pan Am

Juara Oseania

Tuan rumah Uni Emirat Arab

Para tim yang lolos dari nomor estafet beregu wajib mengikuti pula nomor triple putra dan triple putri.

Format Turnamen

Turnamen World Cup 2025 akan mempertandingkan tiga nomor utama:

Estafet Beregu

Terdiri dari empat pertandingan: ganda putri, ganda putra, triple putri, dan triple putra.
Skor pertandingan dimainkan secara estafet: hingga 15, 30, 45, dan 60 poin. Tim pertama yang mencapai 60 poin akan menang.

Triple Putra & Triple Putri

Dimainkan dengan format best of five, tiap game dimainkan hingga 9 poin.

Melalui peluncuran Piala Dunia ini, BWF menegaskan komitmennya untuk mengembangkan struktur kompetisi AirBadminton secara nasional dan internasional.

Diharapkan, lebih banyak anggota BWF terdorong untuk menyelenggarakan turnamen tingkat regional dan global.

Sebagai bagian dari penguatan ekosistem ini, BWF juga akan meluncurkan edisi kedua Program Dukungan Peralatan AirBadminton pada Mei mendatang guna mendukung penyelenggaraan turnamen nasional di berbagai negara.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
gunung dukono erupsi
Gunung Dukono Erupsi 2 Kali Pagi Ini, Aktivitas di Level Waspada
kartu nikah digital
Simak, Cara Membuat Kartu Nikah Digital 2025!
Tahun 2025 Jadi Momen Bahagia Bagi Sosok di Balik Layar Persib Bandung 
Tahun 2025 Jadi Momen Bahagia Bagi Sosok di Balik Layar Persib Bandung 
Rezaldi Hehanussa Antusias Jelang Hadapi Piala Presiden 2025 
Rezaldi Hehanussa Antusias Jelang Hadapi Piala Presiden 2025 
PSIM Jogja akhirnya menunjuk pelatih kepala asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel untuk mengarungi Liga 1 musim 2025/2026. Kesamaan visi dan proyeksi jangka panjang jadi alasan PSIM Jogja menunjuk pelatih sarat pengalaman itu. Kehadiran sosok asal Breda ini menjadi gebrakan besar bagi Laskar Mataram, mengingat rekam jejaknya yang mentereng di level Eropa. Van Gastel memiliki karier gemilang sebagai pemain, termasuk meraih gelar Eredivisie bersama Feyenoord dan lima kali membela timnas Belanda. Reputasinya sebagai pelatih terbangun saat menjadi asisten dari nama-nama besar seperti Ronald Koeman dan Giovanni Van Bronckhorst di Feyenoord. Hal inilah yang menjadi pertimbangan Manajer PSIM Jogja, Razzi Taruna memilih Van Gastel untuk melatih Rafinha dan rekan-rekannya. "Dia sempat jadi asistennya Ronald Koeman, Fred Rutten dan Giovanni van Bronckhorst di divisi 1 Belanda," jelas Razzi dalam laman resmi klub. Puncak prestasinya sebagai pelatih kepala adalah saat sukses membawa klub NAC Breda promosi ke Eredivisie, kasta tertinggi Liga Belanda. Setelah itu, ia menangani klub di Liga Super China, Ghuangzhou City, dan terakhir menjabat sebagai asisten pelatih di klub raksasa Turki, Besiktas. Razzi mengakui bahwa proses negosiasi untuk mendatangkan Van Gastel berjalan alot karena level pengalamannya yang tinggi. Namun, faktor penentu di balik kesepakatan ini adalah kepercayaan sang pelatih terhadap visi dan proyek jangka panjang yang ditawarkan oleh Laskar Mataram. "Beliau sangat percaya dengan proyek ini. Ini yang paling penting," ujar Razzi. Untuk musim perdananya di Liga 1, manajemen PSIM menargetkan stabilitas tim sebagai prioritas utama. PSIM Jogja optimistis mampu mencapai target tersebut dan bahkan memberi kejutan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. "Untuk target, pastinya seperti yang selalu kita sampaikan, bahwa untuk musim pertama ini, PSIM mengincar stabilitas. Artinya, kita mau bertahan dengan nyaman, tidak mau setiap minggunya berada di zona degradasi," pungkas Razzi.
Sesuai Visi dan Proyek Jangka Panjang, PSIM Jogja Tunjuk Nakhoda Baru 
Berita Lainnya

1

Fokus yang Hilang: Kesadaran Tak Lagi Menyatu dalam Perspektif Psikologi Kognitif

2

Dosen dan Mahasiswa Fakultas Komunikasi dan Desain UNIBI Bantu Aktivasi Medsos Klinik Permata Jati Garut

3

Roadshow Suar Mahasiswa Awards Sukses Digelar di UIN SGD Bandung

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Dicap Kota Termacet, Farhan Bakal Temui Pemerintah Pusat, Desak Penyelesaian Proyek Flyover Nurtanio
Headline
Dua Korban Tanah Longsor Galian C Argasunya Ditemukan Meninggal Dunia
Dua Korban Tanah Longsor Galian C Argasunya Ditemukan Meninggal Dunia
Real Madrid
Ditahan Imbang Al Hilal 1-1, Real Madrid Gagal Raih Poin Penuh
Timnas Voli Putra Indonesia
Hasil AVC Nations Cup: Timnas Voli Putra Indonesia Menang Dramatis Usai Taklukkan Thailand 3-2
PDIP tulis ulang sejarah
PDIP Bakal Tulis Ulang Sejarah Tandingan Usai Fadli Zon Hapus Perkosaan Massal 1998

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.