BANDUNG,TM.ID: Warga terdampak gempa di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur membutuhkan bantuan satu di antaranya air bersih. Saat ini air warga berubah menjadi berwarna cokelat dan keruh sehingga tidak layak untuk dikonsumi.
Ahmad Muzayyin, warga Desa Kepuh Teluk Tambak, Dusun Pasir Panjang menduga air keruh karena imbas guncangan gempa. Air dengan sumber dari pegunungan, biasa digunakan untuk kebetuhan sehari-hari mulai mandi, mencuci hingga dikonsumsi.
“Air pegunungan yang biasa kita pakai untuk mandi, sekarang menjadi keruh. Sampai sekarang masih kayak kopi susu (Air-red) dan tidak bisa diminum,” kata Ahmad Muzayyin menglansir Pro3 RRI, Sabtu (23/3/2024).
BACA JUGA: BNPB: Puluhan Bangunan Rusak Terdampak Gempa Tuban
Ahmad mengaku bingung untuk memenuhi kebutuhan air karena pegunungan merupakan sumber satu-satunya sementara di desa tidak ada PDAM. Warga desa terpaksa membeli air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
“Sekarang ada juga yang pakai air galon, ada yang pakai air aqua. Kita masih fikirkan solusinya. Sekarang kita beli air galon untuk masak dan minum,” ujar Ahmad.
Sementara itu, Warga terdampak gempa di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur memilih untuk beraktivitas di luar rumah, termasuk tidur. Warga masih trauma pasca gempa M 6,5 pada Jumat (22/3/2024), apalagi gempa susulan masih dirasakan kendati skalanya kecil.
Beralaskan tikar dan beratapkan terpal seadanya, warga beristirahat. Upaya ini antisipasi untuk memudahkan menyelamatkan diri jika ada gempa susulan.
(Usk)