[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=GGLJ42IPOZo[/embedyt]
JAKARTA,TM.ID: Situasi yang terjadi di Jakarta terkait fenomena El Nino yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus hingga September. Fenomena ini akan terjadi setelah musim kemarau yang dimulai lebih awal sejak akhir Maret. Dampak dari fenomena El Nino tersebut telah terjadi di sejumlah daerah, seperti kekeringan, krisis air, gagal panen, dan kebakaran.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta telah melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak fenomena ini dengan berkoordinasi dengan PDAM, dinas sumber daya air DKI, dan dinas terkait lainnya untuk penyediaan air bersih kepada masyarakat.
Masyarakat juga diajak untuk bersiap menghadapi dampak fenomena pemanasan suhu muka Samudra Pasifik bagian tengah di atas kondisi normal. Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, yang diwakili oleh Muhammad Yohan, meminta agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan dan selalu menggunakan tabir surya sebagai tindakan pencegahan.
Hemat dan bijaksana dalam menggunakan air bersih juga diimbau, serta menjaga barang-barang yang mudah terbakar agar tidak terpapar matahari langsung karena bisa memicu api. Masyarakat diingatkan agar tidak meletakkan bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat terbuka untuk menghindari risiko terkena panas dan terbakar.
Jika ada warga yang terdampak dan membutuhkan bantuan, BPBD DKI mengimbau agar mereka menghubungi layanan pusat panggilan 112 yang dapat diakses 24 jam dan juga dapat menggunakan aplikasi Jakarta Aman untuk layanan darurat dan kebencanaan. Aplikasi ini menawarkan 18 jenis layanan yang tersedia di Jakarta.