BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Agung Yansusan, menyoroti urgensi kehadiran Koperasi Merah Putih sebagai solusi alternatif pembiayaan mikro yang sehat dan terjangkau, di tengah maraknya praktik rentenir dan bank emok yang masih meresahkan masyarakat.
Menurut Agung, koperasi berbasis kerakyatan ini berpotensi besar menjadi opsi kedua dalam sistem keuangan mikro, sekaligus menjadi benteng perlindungan bagi masyarakat dari jeratan pinjaman berbunga tinggi.
“Saya tertarik dengan konsep Koperasi Merah Putih karena ini bisa menjadi solusi nyata menghadapi bank emok yang tidak jelas pengawasannya. Sampai hari ini masih banyak kasus masyarakat jadi korban, dari yang rumah tangga rusak, hingga bunuh diri,” ujar Agung saat diwawancarai, Kamis (26/6/2025).
Agung mengungkapkan jika dikelola dengan benar, Koperasi Merah Putih bisa menjadi solusi yang baik.
“Saya rasa Koperasi Merah Putih ini, jika dikelola dengan serius, bisa menjadi jawaban. Apalagi jika benar akan didorong sebagai kebijakan nasional oleh Presiden terpilih Prabowo,” lanjutnya.
Namun demikian, Agung menekankan pentingnya kesiapan kelembagaan dalam menjalankan koperasi secara profesional. Ia mencontohkan, pada tahun 2024 Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat membatalkan hibah sebesar Rp1 miliar kepada salah satu koperasi, lantaran dinilai belum siap dari sisi tata kelola.
“Jangan cuma bentuk koperasi di atas kertas, ada SK, ada pengurus, tapi kapasitas mereka tidak memadai untuk mengelola dana masyarakat. Harus ada pelatihan dan pendampingan,” tegasnya.
Baca Juga:
Ijazah Siswa Masih Ditahan, Agung Yansusan Tekankan Implementasi Putusan MK
Pertanian Terabaikan, Agung Yansusan Desak Pemprov Jabar Prioritaskan Ketahanan Pangan
Agung berharap, jika koperasi ini dikembangkan dengan pendampingan yang memadai, Koperasi Merah Putih dapat menjadi instrumen pemberdayaan ekonomi rakyat, sekaligus memberantas praktik rentenir yang kerap menyasar masyarakat kecil.
“Kita butuh koperasi yang bukan hanya hadir sebagai formalitas, tapi betul-betul menjadi solusi ekonomi kerakyatan,” tutup Agung.
(Virdiya/_Usk)