JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah menandatangani pengumuman seleksi tahap I pemilihan Wakil Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Tercatat ada 18 orang yang telah lolos seleksi tahap I atau seleksi administrasi, yang berasal dari berbagai kalangan.
Dari 18 orang tersebut, ada lima orang yang dinilai memiliki kans kuat untuk menduduki kursi Wakil Ketua LPS.
Berikut ini profil kelima orang tersebut:
- Lana Soelistianingsih
Lana Soelistianingsih adalah seorang ekonom dan akademisi Indonesia yang memiliki rekam jejak panjang di bidang pendidikan tinggi dan sektor keuangan nasional. Lahir di Surabaya pada 2 November 1965, ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1990), melanjutkan ke program Master of Economic Development di Vanderbilt University, Amerika Serikat (1995), dan meraih gelar doktor di Universitas Indonesia (2003).
Karier akademiknya dimulai sejak 1991 sebagai dosen tetap di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI dengan jabatan terakhir sebagai Lektor Kepala. Selain berkiprah di dunia akademik, Lana juga terjun ke industri keuangan dengan menjabat sebagai Direktur, Kepala Riset, dan Ekonom di PT Samuel Aset Manajemen sejak 2013.
Peran strategisnya berlanjut saat ia diangkat menjadi Kepala Eksekutif sekaligus Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS periode 2020–2025, melalui Keputusan Presiden RI No. 10/M/2020. Di luar jabatan formal, ia aktif dalam kegiatan literasi keuangan, pemberdayaan UMKM, dan kerap menjadi pembicara di berbagai seminar dan forum publik. Atas kontribusinya, ia menerima penghargaan Infobank Most Outstanding SOE Women 2024.
Secara keseluruhan, Lana adalah figur yang berpengalaman dan berkompeten, dengan potensi untuk terus memperkuat LPS melalui pendekatan berbasis riset dan kebijakan yang prudent.
- Andry Asmoro
Andry Asmoro adalah seorang ekonom senior Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Chief Economist di PT Bank Mandiri Tbk sejak Maret 2019. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di bidang riset ekonomi dan keuangan, ia telah memegang berbagai posisi strategis, termasuk Kepala Departemen Makroekonomi dan Pasar Keuangan di Bank Mandiri (2012–2019), ekonom di PT Bahana Sekuritas dan PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, serta peneliti senior di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI).
Selain itu, Andry Asmoro pernah menjabat sebagai Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Kajian Ekonomi. Ini menunjukkan keterlibatannya dalam perumusan kebijakan ekonomi di tingkat nasional.
Namun, jika dilihat secara kritis, peran Andry relatif terkonsentrasi dalam perspektif institusional perbankan. Meski sering muncul di media dan forum publik, pendekatan analisisnya cenderung konservatif dan berhati-hati, mengikuti kerangka kerja bank BUMN besar yang lebih berorientasi pada stabilitas ketimbang inovasi atau kritik kebijakan fiskal/moneter secara agresif.
- Teguh Supangkat
Teguh Supangkat adalah seorang ekonom dan regulator senior Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Deputi Komisioner Pengawas Konglomerasi Keuangan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I, dimana ia memainkan peran penting dalam pengawasan sektor perbankan nasional. Dengan latar belakang akademis yang kuat, termasuk gelar doktor dari Universitas Trisakti, Teguh memiliki pengalaman luas di bidang pengawasan keuangan dan transformasi digital perbankan.
Salah satu pencapaian signifikan Teguh adalah keterlibatannya dalam penyusunan Blueprint Transformasi Digital Perbankan, yang memberikan kerangka kerja bagi digitalisasi sektor perbankan Indonesia. Blueprint ini mencakup aspek data, kolaborasi, manajemen risiko, teknologi, dan tatanan institusional, serta mendukung inovasi. Selain itu, ia juga berperan dalam peluncuran aplikasi iDebKu, sebuah inisiatif OJK untuk meningkatkan integritas data dan efisiensi dalam proses pemberian kredit melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
- Farid Azhar Nasution
Farid Azhar Nasution adalah seorang profesional senior di sektor keuangan Indonesia yang telah meniti karier di berbagai lembaga penting, termasuk Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dan PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life).
Lahir pada 6 Agustus 1970, Farid memiliki latar belakang pendidikan yang solid, dengan gelar Diploma Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), Post Graduate Diploma Finance dari Prasetiya Mulya Business School, dan Magister Keuangan Syariah dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Ia juga telah mengikuti berbagai pelatihan eksekutif internasional di bidang keuangan dan regulasi, termasuk di London Business School, IMF, dan FDIC.
Karier Farid dimulai sebagai auditor di Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, sebelum bergabung dengan Bahana Sekuritas sebagai Co-Head Debt Capital Market. Pada 2014, ia bergabung dengan LPS dan menjabat sebagai Direktur Treasury serta Direktur Hubungan Internasional.
Pada Maret 2020, Farid ditunjuk sebagai Direktur Keuangan dan Investasi di Jiwasraya, dimana ia menghadapi tantangan besar dalam restrukturisasi keuangan perusahaan tersebut. Kemudian, pada Juli 2021, ia dipercaya untuk memimpin posisi yang sama di IFG Life, guna mendukung proses migrasi portofolio dari Jiwasraya ke IFG Life. Saat ini, ia menempati posisi sebagai anggota Badan Supervisi LPS melalui seleksi oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
- Danu Febrianto
Danu Febrianto adalah seorang profesional di sektor keuangan Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Keuangan LPS. Ia memiliki latar belakang pendidikan hukum yang kuat, meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Sriwijaya, kemudian melanjutkan pendidikan Magister Hukum Bisnis di Universitas Indonesia, dan akhirnya meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Sriwijaya.
Karier profesionalnya dimulai di sektor perbankan, dengan pengalaman di PT Bank Negara Indonesia Tbk dari 1994 hingga 2007, dan kemudian di Standard Chartered Bank Jakarta dari 2007 hingga 2011. Sejak bergabung dengan LPS, Danu telah memegang berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Direktur Group Peraturan, Direktur Group Perumusan Kebijakan, Direktur Eksekutif Sumber Daya Manusia dan Administrasi, serta Kepala Kantor Manajemen Strategis dan Perumusan Kebijakan.
Dalam perannya saat ini, Danu bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan LPS, termasuk strategi investasi dan pengelolaan aset. Ia menekankan pentingnya penempatan mayoritas aset LPS pada instrumen investasi yang aman dan likuid, seperti Surat Berharga Negara (SBN), sesuai dengan amanat Undang-Undang LPS dan praktik terbaik internasional.
(Aak)